Mohon tunggu...
Dhea Fatika
Dhea Fatika Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta

Halo, perkenalkan saya Dhea Fatika, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saya memiliki ketertarikan pada isu lingkungan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Melalui tulisan di Kompasiana, saya ingin berbagi pengalaman, ide kreatif, serta kisah nyata yang bisa memberi inspirasi. Semoga karya sederhana ini bisa menjadi ruang belajar bersama dan membawa manfaat bagi pembaca. Yoroshiku onegaishimasu! 🙏🌱✍️

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Warga RT 05 RW 09 Pondok Cabe Ilir Olah Sampah Organik Menjadi Pakan Magot, Budidaya Lele dan Tanaman Hidroponik bersama Mahasiswa KKN KELOMPOK 38 UMJ

25 Agustus 2025   17:21 Diperbarui: 25 Agustus 2025   17:28 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kolam lele yang di atasnya ada tanaman hidroponik berupa kangkung dan selada

Dokumentasi budidaya magot
Dokumentasi budidaya magot
Tangerang Selatan -- Sampah rumah tangga sering kali dianggap hanya sebagai limbah yang mengganggu lingkungan. Namun, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kelompok 38 yang beranggotakan 3 orang yaitu, Riffa Albani Gunawan, Dhea Fatika Sari, Sabna Putri Maharani. Bersama warga RT 005 RW 09 Pondok Cabe Ilir berhasil membuktikan hal sebaliknya. sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai guna, ramah lingkungan, sekaligus menambah penghasilan masyarakat.

Dengan mengusung tema "Optimalisasi Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Menjadi Barang Bernilai Ekonomis", mahasiswa UMJ menghadirkan inovasi berbasis zero waste ecosystem yang memadukan tiga sektor sekaligus: budidaya magot, ternak lele, dan tanaman hidroponik.

Program ini dijalankan dengan metode partisipatif. Warga berkontribusi dalam memilah sampah melalui kegiatan "Operasi Semut", lalu sampah organik diolah menjadi pakan magot. Magot dipanen sebagai pakan lele yang dipelihara di kolam terpal. Air limbah kolam kemudian dialirkan ke instalasi hidroponik untuk menyuburkan tanaman sayuran. Seluruh proses ini membentuk siklus zero waste yang efisien dan berkelanjutan.

Dari Sampah Menjadi Magot Bernutrisi

Sampah organik seperti sisa nasi, sayuran, dan buah yang biasanya dibuang begitu saja kini dimanfaatkan sebagai media budidaya larva Black Soldier Fly (BSF) atau magot. Larva ini mampu mengurai sampah dalam jumlah besar sekaligus menghasilkan pakan kaya protein. Dengan sistem sederhana berupa kandang rak kayu dan wadah plastik, magot tumbuh subur dalam waktu 15 hari.

"Dulu sampah organik hanya bikin bau di sekitar rumah. Sekarang justru jadi bahan pakan yang bisa menghasilkan uang," kata Lia, salah satu warga Pondok Cabe Ilir yang terlibat dalam program ini.

Magot Jadi Pakan Lele

Inovasi berlanjut pada budidaya lele. Mahasiswa bersama karang taruna Rt005 membangun kolam lele sederhana berbahan terpal. Yang di isi ratusan Ikan lele yang diberi pakan kombinasi magot dan pelet, yang mampu menekan biaya operasional cukup signifikan. Hasilnya, pertumbuhan ikan stabil, angka kematian rendah, dan panen lele bisa dijadikan konsumsi maupun sumber pendapatan tambahan keluarga.

Magot yang dipanen sebagian bisa langsung diberikan sebagai pakan lele, menggantikan sebagian pelet yang harganya cukup mahal. "Biaya pakan bisa lebih hemat hampir separuhnya. Lele juga tetap sehat, tumbuh cepat," jelas Fadil, pemuda karang taruna yang setiap pagi memberi pakan.

Air Kolam Jadi Nutrisi Hidroponik

Keunggulan sistem ini terletak pada pemanfaatan limbah air kolam lele. Yang semula dibuang, air kolam kaya nutrisi dialirkan ke instalasi hidroponik untuk menumbuhkan sayuran seperti kangkung, selada, dan sawi. Hasilnya, sayuran tumbuh sehat tanpa pupuk kimia, siap dikonsumsi warga, bahkan dijual sebagai produk pangan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun