Mohon tunggu...
Dhea Aida Noer Rachmah
Dhea Aida Noer Rachmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Tanpa Berita anda bukan siapa-siapa!!.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bab 2 - Magic Tasbih

28 April 2023   11:00 Diperbarui: 28 April 2023   11:35 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Awal Masuk Pesantren 

Setelah Syifa Dibawa ke hotel oleh Rafi dan dibaringkan di atas tepat tidur dengan di temani oleh sahabat setianya itu beberapa jam kemudian Syifa tersadar dan terbangun dari kelelahan yang ia rasakan, Syifa sontak kaget atas nuansa yang ada di hotel tersebut karena itu berbeda dengan kamar yang ada dirumahnya.

"Huaaa gue dimana" sambil melirik langit2 atas karna matanya full melihat

"Syukur deh Lo udah sadar" ucap Rafi sambil memegang pundak Syifa

Rafi menjelaskan ke Syifa bahwa dia membawanya ke hotel karena alasan Syifa terlalu banyak minum, terpaksa Rafi melakukan itu untuk keselamatan Syifa dari cengkraman ayahnya, Disisi lain ibu Syifa yang bernama bu Fatimah Al Lubis bangun dari tidurnya karena ingin mengambil minum ke ruang makan, tak disangka ternyata pintu di kamar Syifa terlihat sedikit terbuka, ibu Fatimah sangat tau kebiasaan anaknya setiap tidur pasti menutup rapat pintu kamarnya, kecurigaan mulai memengaruhi pikiran ibu Fatimah sebagai sosok ibu yang perhatian kepada anak perempuan satu-satunya.

"Tumben ni anak gak nutup pintu rapet, biasanya jam segini lampu sudah redup pintu sudah rapat, apa yang sedang dia lakuin?" Gumam bu Fatimah sambil jalan menuju kamar anak perempuan nya itu, gerakan kaki semakin keras jika Syifa ketahuan tidak ada di kamar pasti akan menjadi petaka bagi hidupnya.


Ceklek

Pintu kamar Syifa dibuka oleh ibunya lalu bu Fatimah kaget karena anaknya tidak ada di kamar, ia khawatir waktu sudah menunjukkan jam 01.40 WIB tapi anaknya tidak ada di rumah, bu Fatimah langsung pergi kekamarnya dengan niat memberi tahukan kepada ayahnya Syifa.

"Ayah bangun yah" dengan nada yang khawatir terhadap anak satu-satunya

"Hem Iyah bu ada apa malam-malam begini" ucap lirih ayah

"Bangun dulu yah ini masalah Syifa" bu Fatimah terus berusaha membangunkan suaminya

"Ada apalagi sama anak satu itu" ayah Syifa akhirnya bangun untuk menanggapi ucapan istrinya

"Coba ayah lihat di kamar, Syifa gak ada di kamarnya, katanya ayah udah kunci pintu depan rumah kita kenapa dia bisa gak ada di kamarnya" ujar bu Fatimah dengan was was

"Tenang dulu bu, coba ibu cek lagi mungkin dia lagi ada di ruang baca atau di kamar mandi jangan gempar begitu bikin ayah panik aja" ucapnya

"Yaudah ayo kita cari bareng-bareng" sambil memegang tangan suaminya untuk segera beranjak dari tempat tidur

"Ish ibu ini pengennya berduaan aja sama ayah" colek pipi istri nya

"Ih ayah GR" ucap ibu Syifa

Setelah sekian banyak perbincangan orang tua Syifa pun mulai berjalan bersama menuju ruang kamar tidur Syifa ketika melihat tidak ada Syifa didalamnya kedua orang tua punencari ketempat lain yaitu di kamar mandi, ternyata tidak ada juga tak mau banyak omong mereka berdua pun kembali mencari Syifa di setiap ruangan yang ada di dalam rumah tersebut nihil nya memang Syifa tidak ada di dalam rumah mereka.

"Tuhkan yah anak kita gak ada di rumah" ucap cemas bu Fatimah

"Ko bisa yah bu padahal ayah udah kunci semua pintu, jendela juga aman kenapa anak itu bisa keluar rumah" jawab ayah Syifa sampai terheran-heran

"Hem ayah suka pura-pura lupa, kan anak kita banyak seribu cara buat dia ngelakuin sesuatu yang dia mau" ujar bu Fatimah dengan menahan sedih karena khawatir terhadap anak wanita satu-satunya

"Coba ayah telfon dia mungkin nanti di jawab" ayah Syifa yang diam-diam di dalam hatinya cemas

"Yaudah cepetan yah, ibu khawatir anak kita takut kenapa-kenapa" jawab bu Fatimah

Kedua orang tua nya pun menelfon Syifa tapi sangat di sayangkan tidak ada jawaban dari Syifa tidak kenal menyerah ayah dan ibunya Syifa menelfon satu persatu temannya, dari mulai Lia, dan Rani tetapi yang kita tahu mereka berdua pulang duluan sehingga tidak tahu keberadaan Syifa dimana, lalu mengingat Syifa mempunyai teman satu laki-laki, kemudian langsung menelfon Rafi Alhamdulillah nya Rafi menjawab telfon.

"Hallo ini dengan Nak Rafi?" Tanya ayah

"Hallo iya, ada apa yah" jawab Rafi

"Saya orang tuanya Syifa, apakah Syifa lagi sama nak Rafi" ucapnya

"Hemmm iya ayah Syifa lagi istirahat nanti besok Rafi anterin pulang kerumah, tenang aja yah Rafi bakal jagain Syifa ko" ujar Rafi yang menyakinkan ayah dan ibunya Syifa

"Baiklah nak ayah sama ibu titip Syifa yah tolong jaga dia baik-baik dan besok tolong antarkan pulang karena ibu sama ayah sangat khawatir" kecemasan yang dirasakan orang tua Syifa sangat terasa

Komunikasi antar keduanya berakhir dengan kata salam, ayah dan ibunya Syifa walaupun cemas tetapi mereka berusaha menenangkan diri dan kembali tidur

"Yaudah yu bu bobo lagi udah tenang aja anak kita pasti bisa jaga diri" ajak ayah

"Tapi ibu masih gak tenang kalau belum denger dan lihat Syifa" jawab bu Fatimah

"Sudahlah bu kita tunggu besok dia pulang, nanti kita minta penjelasan dari nya" senyum tipis ayah untuk menenangkan hati bu Fatimah

Matahari pun mulai terbit dari arah timur menyinari dunia, Syifa bergegas pulang kerumahnya dengan bagaimana caranya tidak di ketahui oleh kedua orangtuanya,

"Rafi gimana ini orang tua gue pasti lagi nungguin gue di depan pintu nih abis nih gue" Syifa yang takut dirinya tidak dapat keluar sama sekali dari dalam rumahnya

"Udah Lo berdoa aja semoga ada keajaiban" ucap Rafi

"Gimana mau di ijabah sholat aja gue jarang" lugas Syifa menjawab omongan Rafi

"Ya makannya Lo sholat ege" ujar Rafi sambil tertawa

"Eh An**ng loh yah malah ngetawain gue, emangnya Lo rajin sholat?" Tanya Syifa sambil mengangkat kepalanya ke arah wajah Rafi

"Yaudah makannya hayu sholat bareng gue jadi imam Lo mau gk?" Godain Syifa sambil mencubit pipi Syifa

"Apaansi gak usah deh Lo sosoan" Syifa yang menjawab omongan Rafi sambil mesam mesum

Rafi dan Syifa turun ke bawah untuk cek out dari hotel berjalan menaiki sambil mengendarai mobil melaju menuju rumah Syifa yang tidak terlalu jauh, melihat di sekeliling jalan yang di tanami pohon rindang dan sejuk di kota hujan itu.

Sesampai di rumah Syifa sudah di sambut oleh dua polisi yang ada di depan matanya itu, eits kalian pasti tau dua polisi itu siapa, Yap bener banget kedua orang tuanya yang pastinya akan mengintrogasi Syifa secara detail, menarik tangan Syifa untuk duduk di kursi ayahnya Syifa memulai pembicaraan mereka bertiga.

"Ayah tanya sama kamu, abis pergi dari mana" tanya ayah dengan tatapan tajam

"Kan udah Syifa jawab, Syifa rayain ulang tahun yang ke 20" ucap Syifa

"Lalu ko bisa kamu keluar tanpa sepengetahuan ayah sama ibu" tanya ibu dengan mata yang sendu

"Ibu gak perlu tau yang penting Syifa udah Dateng ke rumah dengan baik-baik aja" Syifa yang mulai bosen terhadap situasi

Cetus ayahnya Syifa yang bilang bahwa Syifa akan di masukan ke dalam pondok pesantren yang di miliki oleh Ayahnya agar Syifa bisa memperbaiki perilaku yang jalani

"Yaudah kamu gak boleh bantah lagi besok kamu masuk pondok pesantren yang punya ayah di Ummul Quro Al-Islami" ucap ayah dengan tegas

"Gak bisa dong yah, ayah seenaknya begitu menyuruh Syifa buat mondok" jawab ngeyel Syifa yang kesal

"Ayah pokonya gak mau tau besok kamu pergi ke pesantren dan dari sekarang cepat beresj barang-barang mu" ayah langsung pergi dari pandangan Syifa

"Ayah, ayah, ayahhhhhhh ouh oke kalau cara gini ayah ngusir Syifa, Syifa bakal pergi ke pesantren tapi jangan harap Syifa mau balik lagi kerumah ini" ancaman Syifa

Satu keluarga itupun lebih renggang kedekatan nya dimulai dari Syifa pergi ke pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun