Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert | senang belajar | lulusan ekonomi - akuntansi | penulis buku antologi Sekotak Maaf untuk Ibu |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Isra Mi'raj: Mengambil Hikmah untuk Kehidupan Manusia Saat Ini

8 Februari 2024   13:33 Diperbarui: 9 Februari 2024   14:51 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika manusia selalu merasakan gundah dan sedih di hatinya, maka periksalah sholatnya. Sholat membuat tenang jiwa, mungkin persoalan mu belum selesai tetapi yakinlah ketenangan di hati yang Allah SWT berikan merupakan jawaban awal dari segala do'a-do'a mu. Di awali dengan hati yang tenang, maka kita sebagai hamba bisa menyelesaikan persoalan dengan baik melalui pertolongan Allah SWT pastinya. 

Hati yang tenang di zaman saat ini merupakan karunia terbesar yang Allah SWT berikan, bagaimana tidak di tengah gempuran orang-orang dalam berlomba mengejar harta dunia, jika tidak ada rasa tenang di hati bisa jadi kita ikut dalam hal yang sia-sia. Dunia tidak harus dikejar tetapi juga tidak ditinggalkan, hakikatnya dunia itu penting sebagai bekal kita di akhirat kelak. Pandai-pandai memilih mana yang bisa menjadi bekal kita selamat dari api neraka dan jauhkan yang bisa menjerumuskan ke api neraka. 

Peristiwa isra mi'raj memberi hikmah bahwa setiap manusia dapat diuji dalam bentuk kesedihan, kekhawatiran, kekurangan, ketakutan. Dijelaskan dalam surat Al-Ankabut ayat 2, Allah SWT berfirman:

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? (Al-Ankabut:2) 

Tetapi yakinlah Allah SWT tidak membebani hambanya di luar batas kemampuannya. 

"Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir." (Al-Baqarah:286) 

Ketika ujian datang maka tanamkan di hati bahwa kita sanggup melewatinya, dan ini bagian dari takdir yang sudah Allah SWT pilihkan untuk kita dan yakin bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan yang datang. 

"Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." (Al-Insyirah:5-6) 

Dan yang perlu diperhatikan ketika dalam ujian yang sedang menimpa kita, bahwa dalam kitab Manaqib Asy-Syafi'i Lil Baihaqi, Imam Syafi'i menjelaskan bahwa terdapat 3 hal yang menunjukkan kemuliaan seseorang. Hal itu sebagaimana berikut:

Pertama, mampu menyembunyikan kemiskinannya. Sehingga orang disekitarnya menyangka dia adalah orang berada, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kehormatannya. Dan juga agar tidak merepotkan orang lain.

Kedua, mampu menyembunyikan kemarahannya. Sehingga orang disekitarnya menganggap dia ridho, dan tidak ada kemarahan sedikitpun ketika sedang menghadapi sesuatu yang tidak disenangi. Hal ini sebagai upaya meminimasilasi konflik, dan munculnya prasangka buruk dari orang lain terhadap diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun