Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelusuri Keindahan Urat Nadi Gunung Kidul

3 Oktober 2014   23:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:29 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363684" align="aligncenter" width="600" caption="Perut bumi Gunung Kidu, temukan pesonanya di Goa brubug (dok.pri)."][/caption]

Ribuan bahkah jutaan tahun yang lalu, tempat ini adalah dasar lautan. Energi tektonik lah yang mengangkat tanah ini dari dasar lautan menuju permukaan akibat tumbukan lempeng benua. Daratan berkapur dari mahluk laut menjadi lapisan atasnya dan karena proses suksesi perlahan-lahan di tutupi tumbuhan. Proses fisikawi berupa erosi air hujan dan oksidasi membuat tanah berkapur ini terkikis secara perlahan membentuk pori, rongga-rongga dan akhirnya menjadi goa-goa sebagai urat nadi aliran air. Goa-goa ini layaknya labirin yang saling terhubung dan terletak di dalam perut bumi yang terus menerus di aliri air sehingga disebut sebagai sungai bawah tanah. Gunung Kidul, Yogyakarta adalah salah satu lokasi yang memiliki fenomena alam unik ini.

Saya tidak membayangkan sebelumnya harus turun sekitar 80m dari permukaan tanah menuju perut bumi. 80m adalah jalur yang paling pendek, sedangkan jalur lain bisa mencapai 110m bahkan lebih. 2 utas tali sepanjang 50 saling terhubung dengan jangkar pengaman untuk mengantarkan saya menuju dasar lobang. Kali ini mencoba yang kedua kalinya untuk melihat kembali surga bawah tanah gunung kidul. Goa Jomblang yang ada di kecamatan Semanu adalah nama yang familiar pagi mereka yang bergelut dengan speologi.

[caption id="attachment_363685" align="aligncenter" width="512" caption="Tidak punya ketrampilan dan peralatan, tetap bisa turun lewat operator (dok.pri)."]

141232689444141757
141232689444141757
[/caption]

Dibutuhkan ketrampilan khusus agar bisa memasuki mulut goa yang berdiameter lebih dari 50m dan kedalaman sekitar 80m. Namun bagi mereka yang berminat masuk goa ini namun tidak memiliki peralatan dan ketrampilan turun tebing, sudah tersedia operator yang akan mengantarkan tamu menuju perut bumi gunung kidul. Operator ini memiliki resort di dekat mulut goa jomblang dan harus datang sebelum jam 9 pagi agar penelusuran lebih optimal dan alasan tertentun yang nanti akan saya ceritakan.

Perlahan saya menuruni jalur yang diberi nama VIP dan biasa digunakan para penelusur goa Jomblang. Tak lebih dari 5 menit saya sudah sampai dasar goa, dan segera bersama rekan-rekan yang sudah sampai duluan kita segera masuk dalam mulut goa. Jalan yang becek, udara yang lembab sekitar 85% dan suhu 26C langsung menyeruak. Mulut goa yang lebar menyambut kedatangan kami dan segera kami meniiti jalan setapak sambil berpegangan pada sebuah tali.


[caption id="attachment_363686" align="aligncenter" width="600" caption="dari zona gelap saya melihat ROL dan inilah yang dicari para penelusur goa di Jomblang-Brubug (dok.pri)."]

1412326948838093813
1412326948838093813
[/caption]

Zona terang sudah kami masuki dan pelan-pelan kami masuk dalam zona remang-remang. Alat penerangan segera kami nyalakan dan mata harus segera adaptasi dengan lingkungan yang minim cahaya. Tujuan kami adalah goa brubug yang berjarak sekitar 300m dari mulut goa Jomblang tempat kami turun. Saat memasuki zona gelap total dengan pelan kami berjalan menuju arah suara air yang mengalir deras. Inila sungai bawah tanah yang diberi nama Kali Suci.

Zona gelap akhrinya berakhir mana kala di kejauhan zona remang terlihar mana kalan ada sinar tembus dari mulut goa brubug setinggi 110m. Pancaran sinar matahari yang bercampur dengan uap air terlihat memesona dan biasa disebut dengan ray of light (ROL). Bak pertunjukan konser, lampu sorot berwarna putih karena bias dari kabut sungguh mempesona. Waktu terbaik adalah saat matahari bersinar dengan terik antara pukul 11-13, sehingga alasan operator meminta datang harus sebelum pukul 09.

Suara sungai didasar goa semakin terdengar keras dan terlihat aliran airnya. Aliran air disini cukup deras dan memiliki kedalaman sekitar 90Cm. Namun saya tidak akan masuk dalam sungai karena potensi bahaya yang besar sekaligus mereka yang bersertifikasi kusus dan peralatan yang lengkap yang boleh mengekplorasinya. Rasa kagung atas kreasi alam ini membuat saya terpaku cukup lama ditempat ini, sebelum melanjutkan perjalanan selanjutnya menuju sungai bawah tanah.

Untuk menelusiri sungai bawah tanah tidak harus memiliki ketrampilan dan pengetahuan layaknya ahli speolog, namun cukup menjadi pelancong yang baik. Goa pindul adalah salah satu obyek wisata yang menawarkan pengarungan sungai bawah tanah. Beberapa operator bahkan sudah melakukan jemput bola dengan mencegat tetamu mulai dari hutan Wanaga. Operator akan menyediakan jasa pemandu, ban dalam kendaraan dan pelampung. Dengan kisaran harga 30-50 ribu, pasa pelancong sudah bisa menikmati sungai bawah tanah dengan masuk lewat mulut goa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun