Matahari yang terik, angin pantai yang menderu, seolah menyingkirkan hawa panas di atas tanah yang kering dan gersang. Rumput yang menguning, pepohonan yang meranggas, tanah yang pecah, serta debu tebal yang mengepul adalah suasana di selatan Pulau Timor, tepatnya di Kecamata Panite, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Saya seolah seperti pengawal Raden Wijaya yang sedang membabat Tanah Tarik. Bagaimana tidak, di selatan Timor ini saya menemukan buah maja, jika di Jawa inilah cikal bakal Majapahit yang masyur tersebut.
Maja Benua Amerika
Selama ini banyak yang menganggap buah maja dengan nama ilmiah Crescentia cujete adalah buah maja yang dimakan anak buah Raden Wijaya. Buah maja ini memang rasanya pahit, sepat, dan masuk akal saja jika ini dianggap buah yang dimaksud.
Maja Asia
Ada kemungkinan, anak buah Raden Wijaya waktu itu memakan buah maja dengan mana ilmiah Aegle makmelos. Maja jenis ini banyak tumbuh di Asia selatan hingga Asia tenggara. Bahkan Indonesia bagian selatan yakni di Pulau Timor, NTT saya juga menemukannya, dan orang lokal sana mengatakan "itu buah maja", ada juga yang menyebut dengan kabila.
Majapahit
Tidak ada yang pasti, apakah nama Majapahit itu memang benar-benar diambil gegara anak buah Raden Wijaya memakan buah maja versi Amerika atau Asia, yang pasti sama-sama pahit. Ada juga yang mengungkapkan jika majapahit, bukanlah buah maja yang pahit.
Maja pahit berasal dari kata maja (buah) dan pahit (modal). Dengan modal buah maja, maka dibangunlah sebuah kerajaan yang nantinya akan mencapai masa kejayaan pada era Hayam Wuruk dengan Maha Patih Gajah Mada. Beragam versi mengatakan dari mana nama Majapahit, jangankan namanya lokasinya juga menjadi pergunjingan.
Mungkin yang membuat kita sadar adalah infromasi botani dari buah maja. Apakah itu maja versi Crescentia cujete atau Aegle makmelos, itu yang terpenting. Jangan sampai kita salah ambil jenis buah maja yang dimaksud. Andakata kita henda membuat kerajinan dari tempurung buah maja, hendaklah mengambil yang jenis Crescentia cujete, begitu juga jika hendak mengelem surat cinta maka pakailah getah Aegle makmelos. Yang pasti jangan terbalik, seperti gothak gathuk yang tidak mathuk. Majapahit tetaplah nama kerajaan, sedangkan buah maja adalah nama lokal, dari 2 jenis spesies yang berbeda, dan jangan salah pilih,