Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Punuk Unta Gunung Andong

11 September 2013   09:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:03 2514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_287274" align="alignnone" width="640" caption="Antar punuk unta, inilah menariknya Gunung Andong (dok.pri)."][/caption] Dari ketinggian 1297mdpl hingga 1780mdpl mungkin hanya selisih 483mdpl. Sangat sedikit selisihnya, tetapi bagaimana itu jarak vertikal dengan juran sedalam 400an meter. Itulah sebuah tantangan yang harus dijalani. Gunung ini tidak tinggi, tetapi butuh sedikit nyali untuk melewati. Mungkin dari berdiri, melangkah pelan, melompat hingga berlari bisa saja asal berani. [caption id="attachment_287275" align="alignnone" width="640" caption="Jalur tenggara bisa lewat Kecamatan Ngablak (dok.pri)."]

1378867043171250661
1378867043171250661
[/caption] Gunung Andong, gunung mungil di timur Kabupaten Magelang sangat unik karena memiliki karateristik bentuk yang aneh. Jika di lihat dari sisi timur akan membayangkan untak berpunuk 2. Jika dari sisi selatan atau utara tak ubahnya hanya sebuah gundukan tanah yang curam. Ada 3 jalur normal untuk menuju kedua punuk unta ini, bisa dari sisi tenggara, timur laut atau barat. [caption id="attachment_287276" align="alignnone" width="640" caption="Sepanjang perjalanan senyum ramah penduduk yang mayoritas bertani selalu mampir (dok.pri)."]
13788671792093041572
13788671792093041572
[/caption] Paling mudah adalah dengan lewat dari sisi tengggara, karena jalur sudah dibuat sedemikian mudah dan nyaman. Dari ngablak kita bisa memulai perjalanan menuju dusun Sawit. Jarak yang ditempuh sekitar 4km, dengan waktu tempuh 1 jam jalan, jika ingin berlari tinggal bagi separuhnya saja. [caption id="attachment_287277" align="alignnone" width="640" caption="Dari dusun Sawit bisa menjadi awal pendakian menuju punuk unta sisi barat (dok.pri)."]
1378867231187631899
1378867231187631899
[/caption] Dari dusun Sawit, akan dihadapkan langsung pada kaki gunung dengan puncak yang menjulang tinggi. Jika dilihat sepertinya mengerikan, memang mengerikan tetapi jika di jalani akan sangat menyenangkan. Berjalan dengan sisi kiri adalah lembah yang mirip jurang dengan kedalam hinggan 300an meter. Hutan pinus akan menyambut dengan semerbak aroma terpentin yang khas. Kicau burung acapkali hilir mudik mendendangkan harmoni alam. Saatnya terus berjalan hingga ketinggian 1460mdp hutan pinus sudah tidak dijumpai lagi. Seluas mata memandang hanya rerumputan berjarum dan semak belukar yang mendominasi. Hempasan angin dan terpaan cahaya matahari begitu terasa sehingga bijaklah mengenakan pakaian yang tepat dan tabir surya. [caption id="attachment_287279" align="alignnone" width="640" caption="Jalur menuju puncak usai hutan pinus. Vandalisme selalu ditemui, prilaku mereka yang kurang bertanggung jawab (dok,pri)."]
1378867299188353248
1378867299188353248
[/caption] Jalan menuju puncak yang kesannya sangat terjal, karena memiliki kemiringan 60-80derajat sirna. Jalur memutar sejauh 1,26km sangat memudahkan untuk mencapai puncak. Jalur ini sangat aman dan nyaman, karena lebar dan sangat stabil. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai dipuncaknya dari batas hutan pinus. [caption id="attachment_287280" align="alignnone" width="640" caption="Jalan yang sangat nyaman dan menyenangkan dengan sisi kiri lembah yang dalam (dok.pri)"]
1378867365324686404
1378867365324686404
[/caption] Sebelum puncak, dari sisi kiri terlihat sebuah bukit kecil dengan bangunan beratap seng. Ini adalah makan ki Pekik, seorang ulama setempat yang dimakamkan di sana. Dari dekat makam inilah jalur barat yakni lewat kecamatan Grabag. Untuk menuju puncak tertinggi langsung ambil jalur ke kanan sekitar 200m. Dari puncak inilah terhampar luas pemandangan. Merbabu terlihat jelas di sisi selatan, ada juga Telomoyo di timur laut di sebelahna nampak gunung kendil dan samar-samar rawa pening dan Gunung Ungaran. DI sisi barat si kembar Gunung Sumbing - Sindoro berdiri. Semua akan terlihat jelas jika sedang beruntung, tetapi jika tidak maka kabut tebal akan silih berganti untuk menjadi tabir. [caption id="attachment_287281" align="alignnone" width="640" caption="Jalur menuju puncak timur yang menjadi idaman dan ketagihan walaupun awalnya cukup meragukan (dok.pri)."]
1378867411605181743
1378867411605181743
[/caption] Untuk menuju puncak timur, saatnya menuju jembatan antar punuk unta. Jalan turun terjal dengan lebar kurang  dari 1 meter dengan sisi kanan kiri jurang. Inilah menariknya gunung ini, acapkali melihat jalan turunnya saja sudah mengerikan. Jika sudah melewati maka bisa dijamin akan ketagihan untuk mengulanginya. Dari puncak timur dengan ketinggian 1763mdpl akan di suguhi ke elokan pungggung sisi timur. Nampak urat-urat gunung membentuk bukit-bukit kecil seoalah menjadi penyokong gunung ini. Hutan-hutan pinus terhampar luas dengan karpet hijau dari rerumputan. Dusun-dusun kecil mirip perumahan klaster muncul dari sela-sela kebun-kebun pertanian. Jalan-jalan desa nampak seperti nadi penghubung antar dusun. [caption id="attachment_287282" align="alignnone" width="640" caption="Inilah jalur antar punuk unta, cukup menegangkan tetapi bikin ketagihan (dok.pri)."]
13788674731820562300
13788674731820562300
[/caption] Turun dari puncak timur harus ekstra hati-hati karena jalur cukup curap. Sisi kanan akan dihadapkan pada lembah yang dalam tanpa ada satupun pepohoan sehingga cukup menegangkan. Turun dari puncak hingga jalan dusun sekitar 30 menit. Dari jalur ini bisa langsung menuju ngablak dengan rute yang sama. Total perjalanan sejauh 11.52km dan soal waktu jangan ditanyakan karena habis berhenti untuk melukis keindahan. Ingin mendaki gunung dengan mudah, datanglah...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun