Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Membeli Mainan untuk Anak

30 Juli 2021   23:52 Diperbarui: 31 Juli 2021   00:57 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mainan edukasi anak. Cangkir tumpuk sumber gambar: tangkap layar dari ecommerce

" Dulu sebelum punya anak, saat melihat maianan terasa biasa-biasa saja. Tetapi saat mempunyai anak, rasanya kok beda ya Pah. Ternyata harus seleksi juga ya Pah, sesuai gak dengan ability Si Abang. " Begitulah penuturan istri saya saat membahas mainan buat anak kami. Memang ada satu lagi pembelajaran yang kami peroleh setelah punya anak, yaitu Jadi paham bahwa tidak semua mainan itu sama. Orang tua harus kudu ekstra selektif membelikan mainan kepada si Buah hati.

Membeli mainan menjadi salah satu kegiatan berkala yang kami lakukan berdua atau sering juga bersama si buah hati. Membeli mainan untuk " memanjakan" si buah hati. Melihat senyum keceriaan nya saat menerima mainan adalah momen - momen yang tak dapat dilupakan. Juga saat si buah hati belajar mengucapkan terima kasih dengan gestur nya dapat melahirkan kebahagiaan dihati. Yang tak dapat ditukar materi. Tidak jarang mainan yang kami belikan itu menjadi senjata cukup ampuh buat si buah hati lebih "tenang " saat berada dirumah atau bahkan saat dalam perjalanan.   

Jika orang tua saat ini ditanya : Mainan apakah yang akan dibelikan kepada buah hatinya, pastilah banyak yang menjawab nya dengan jenis maianan edukatif, maianan yang menarik di depan anak. Yuph saya setuju. 

Sebenarnya mainan tak hanya bisa dimamfaatkan sebagi sarana hiburan saja.   Mainan jga dapat menjadi alat pembelajaran yang berguna bagi tumbuh kembang anak. Karena dari mainan, anak dapat mempelajari berbagai pengalaman. Semakin variatif mainan, semakin banyak pula  pengalaman yang bisa meningkatkan kemampuan dan kecerdasan anak. Contohnya, Dari mainan rumah-rumahan, anak bisa mengenal bentuk, mengenal benda-benda rumah tangga, hingga mengtahui berbagai aktivitas sehari-hari di keluarga. 

Dalam membelikan anak mainan, orangtua tidak boleh sembarangan memilih dan asal memberikan. Agar fungsi pengembangan kecerdasan anak berjalan optimal, ada beberapa hal yang harus dicermati orang tua ketika membeli mainananak :

Pertama, Keamanan. 

Hal terutama yang benar-benar harus diperhatikan adalah keamanan. Pastikan mainan tiak berbahaya, bahannya bermutua baik dan yang lebih penting harus bersertifikat SNI. Memang harga mahal, namum sebanding dengan kualitas. Orang tua juga perlu ingat bahwa beberapa mainan dinyatakan berbahaya karena memicu penyakit. Umumnya hal itu dikarenakanzat yang terkandung dalam mainan kurang safety buat balita yang sering memasukkan benda ke dalam mulutnya. 

Kedua, Sesuaikan dengan Ability

Pada setiap mainan selalu tertera petunjuk pemakaian dan juga syarat usia anak layak memakai mainan itu. Orang tua harus melihat hal ini. Hindari memberikan mainan yang tidak sesuai usia anak. Usia anak cenderung menunjukkan kemampuannya. Misalnya, membelikan anak bayi mainan rumit yang sebenarnya diperuntukkan bagi anak yang lebih besar  jelas sangat berbahaya dan tidak mengembangkan aspek pertumbuhan si anak. 

Ketiga, berikan/sediakan waktu untuk menemani

Salah satu tujuan menemani bermain adalah untuk mengajari dan dapat memperhatikan  sejauh mana perkembangan motorik anak, kecerdasannya dan juga sikap sosial anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun