Mohon tunggu...
Dela Harismaya
Dela Harismaya Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia biasa

Tidak perlu menjelaskan siapa aku. Karena melalui tulisanku kelak kau akan tau bagaimana aku

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Regenerasi Petani Sejak Dini, Pengajaran Cinta Tanaman berdasarkan Psikologi Perkembangan Anak

22 Mei 2019   00:02 Diperbarui: 22 Mei 2019   00:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

4. Ajak Anak Terlibat dalam Proses Penanaman

Orang tua tidak perlu ragu-ragu melibatkan anak dalam pekerjaan menanam dan merawat tumbuhan. Misal, anak diberi tanggung jawab oleh orang tua menyiram tanaman hias di pagi dan sore hari. Atau bisa juga orang tua mengajak anak untuk membantu kegiatan bercocok tanam. Ingat mom dan dad...tentulah tugas yang diberikan harus sesuai dengan porsi kemampuan usia anak. Pastikan anak selalu dalam jangkauan pengawasan orang tua. Terhindar dari benda-benda yang dapat membahayakan/melukai anak.

5. Lakukan Secara Rutin dan Terjadwal

Dunia anak memang berbeda dengan dunia orang dewasa. Sehingga orang tua harus faham terhadap kemauan anak. Jangan sampai tugas yang diberikan orang tua meninggalkan kesan paksaan pada anak. Untuk merencanakan jadwal kegiatan bercocok taman penting dilakukan musyawarah terlebih dahulu dengan anak. Orang tua juga perlu tau keinginan anak dan target yang ingin dicapai oleh anak.

6. Lakukan Perjalanan Konservasi Tanaman

Umumnya anak-anak mudah bosan dengan runitas yang monoton. Untuk menambah variasi kegiatan mencintai tanaman, orang tua dapat mengajak rekreasi. Tentunya tempat rekreasi bernuansa alam terutama yang berbasis sistem kelolah pertanian. Misal, berlibur ke taman bibit strawberry atau budidaya bunga melati, atau wisata kebun tanaman hortikurtura, atau orang tua dapat membuat sendiri taman mini dirumah tentunya bekerjasama dengan anak.

7. Beri Stimulus Secukupnya

Tugas yang seharusnya dapat diselesaikan oleh anak, tidak perlu dilakukan orang tua. semisal menyempotkan air dari selang air ke tanaman. Setelah orang tua memberikan contoh kepada anak lalu anak mengerti,  maka orang tua tidak perlu mencontohkan kembali. Agar anak dapat memecahkan masalahnya sendiri.

8. Pertahankan Sikap Anak

Untuk mempertahankan sikap anak dalam mencintai tumbuhan perlu adanya inovasi dalam kegiatan tanam-menanam.  Agar anak tidak merasa bosan. Semisal, orang tua bersama anak melakukan penanaman bunga di pot yang di lukis dengan karakter kartoon ataupun karakter lainnya. Selain itu, hal sederhana yang membuat anak mersa didukung, adalah memberikan hadiah. Hadiah bisa berupa barang yang berhubungan dengan penanaman. Misal pot unik, varian bibit bunga mawar terbaru dan lain sebagainya. hal yang perlu diperhatikan,  hadiah tidak selalu barang. Hadiah bisa pujian, bahkan saran atas perkerjaan yang telah anak lakukan. Orang tua penting untuk memberikan pujian kepada anak untuk memicu semangat anak.

9. Dorongan prestasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun