Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, terus berupaya menekan jumlah anak stunting dan tuberkulosis, salah satunya lewat program Peduli Anak Stunting dan Pertumbuhan Balita Terintegrasi (Pasupati).
Program Pasupati ini dilakukan di UPT Puskesmas Kedundung, Kota Mojokerto, guna mencegah peningkatan penderita stunting.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas drg Heti Nira Purnaningsih dalam keterangan pers di Mojokerto :Â
"Kami memiliki inovasi untuk mengintegrasikan upaya penyelesaian stunting dan TBC ke dalam satu program. Jadi biar sekali jalan, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui,"Â
Ia juga mengatakan program tersebut perlu dilakukan mengingat keduanya merupakan persoalan yang memiliki urgensi tinggi di Indonesia. Ia mengatakan meskipun angka stunting di Kota Mojokerto paling rendah di Jawa Timur, secara nasional masih cukup tinggi.
Oleh karena itu, Pemkot Mojokerto tetap konsisten untuk turut berupaya menurunkan angka tersebut. Demikian pula dengan kasus TBC di Indonesia yang terbilang tinggi, yakni nomor tiga setelah India dan China.
"Jadi ini bukan serta-merta menyelesaikan masalah di daerah tapi ini juga bentuk komitmen mendukung program prioritas nasional," lanjutnya.
Ia mengatakan program Pasupati meliputi berbagai rangkaian kegiatan. Sebelumnya sudah diadakan "roadshow" skrining stunting dan TB serta tes Mantoux atau Tuberculin Skin Test (TST) kepada para balita di wilayah kerja Puskesmas Kedundung.
Pada acara  yang digelar di Posyandu Sekar Putih RW 01, Kedundung, beberapa tahun yang lalu, selain skrining, juga diadakan sosialisasi bertajuk "Anak Sehat dan Ceria dengan Gizi Seimbang" yang menghadirkan dr Vita Dwi, SpA sebagai narasumber.
"Perjalanan kita masih panjang untuk bisa menuntaskan semuanya. Masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus kita kerjakan bersama untuk menyelesaikan masalah ini," kata Heti
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI