Mohon tunggu...
Dyan
Dyan Mohon Tunggu... wiraswasta -

https://dhamayati.blogspot.com https://www.facebook.com/justmylucky 'Biarlah melalui kegelapanku, orang lain melihat Terang'

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Negeri Ini Bisa Bicara

29 September 2018   19:54 Diperbarui: 29 September 2018   19:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika aku berpenghuni pendiri negri , aku selalu dipupuk dengan raga dan tulang putih . Aku selalu di siram dengan tetesan darah dan peluh dan aku perlahan menjadi subur. Aku beraroma harum semerbak  hingga mengundang keserakahan petualang negeri seberang, tapi pendiri negri tak sedikitpun rela, kembali jiwa dan raga menjadi hibah demi aku.

Ketika aku berpenghuni penerus pendiri negri , kembali jiwa dan raga berguguran ...tapi bukan demi aku,demi idiologi mereka....aku hanya bisa menangis .

Ketika aku berpenghuni penerus dari penerus pendiri negri, Aku semakin tak mengerti....mereka memetik terlalu banyak, sedangkan yang mereka telan hanya sebutir hingga aku tak tersisa lagi .

Ketika aku berpenghuni generasi mendatang, apa yang tersisa dariku ?  Tanah telah mengering bukit telah menggundul, langit telah menghitam, laut telah mendidih , mungkin tubuhku mulai renta hingga sering menggeliat  dan membuat penghuniku  berlarian tunggang langgang karena aku sepertinya sudah tidak tahan lagi menampung beban .

Aku hanya berharap pada penghuniku, bersatulah untuk berbagi beban agar aku merasakan tidak lagi sendiri .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun