Lalu bagaimanakah korelasi antara kesejahteraan guru terhadap kualitas pendidikan? Tentu saja ketika penghargaan yang diberikan sebanding dengan kontribusi pekerja, maka akan menghasilkan motivasi yang tinggi atau semakin bersemangat dalam melakukan tugas profesional.Â
Berdasarkan teori equitas (J. Adams, 1969), jika ditarik dalam konteks kesejahteraan  guru, energi dan waktu yang telah dikeluarkan oleh mereka tidak sepadan dengan penghargaan yang mereka dapatkan.Â
Tingkat kesejahteraan yang rendah ini menyebabkan motivasi guru dalam mengajar tidak maksimal dan tentunya berdampak secara langsung terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.
Melihat negara yang memiliki kualitas pendidikan sangat baik seperti Kanada, Finlandia dan Jepang, mereka sangat memperhatikan kesejahteraan tenaga pengajarnya. Misalnya Kanada, berdasarkan data OECD mengenai gaji guru pemula sekolah menengah atas, guru-guru digaji sekitar 590 juta per tahun.Â
Findlandia yang dikenal sebagai negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia berdasarkan data yang sama, gaji bagi guru sekolah menengah atas mencapai 600 juta per tahunnya.Â
Terlepas dari faktor lain yang memengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia, kesejahteraan guru perlu diperhatikan secara serius. Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan guru perlu diperhatikan secara serius oleh pemerintah.