Waktu sekolah kita mungkin diajari mengenai sistem tata surya dan planet-planetnya, tapi mungkin yang tidak diajarkan di sekolah adalah betapa besar alam semesta itu sendiri. Pertanyaan tersebut kerap kali timbul pada diri seseorang pada saat menginjak dewasa karena saat menginjak dewasa kita sudah mendapati banyak sekali perubahan alam yang membuat kita bertanya pada diri sendiri bagaimana cara alam bekerja sehingga kita dapat hidup sampai saat ini. Dimulai dari diri kita sendiri, apabila dibandingkan dengan bumi manusia itu ukurannya kecil banget yang ibarat manusia itu semut, maka ukuran bumi setara 127.420 lapangan sepakbola. Apakah hal tersebut sudah cukup membuat kita takjub ? dan ternyata itu tidak lebih mengejutkan jika dibandingkan dengan jarak ke bulan yang jika diibaratkan panjangnya mencapai 3.844.000 lapangan sepakbola.Â
Lalu bagaimana dengan planet mars, banyak sekali orang-orang kaya yang merencanakan untuk membangun koloni disana seperti Elon Musk (Space X), Richard Branson (Virgin Galactic), Jeff Bezos (Blue Origin). Mereka menganggap bahwa planet mars memiliki kemungkinan untuk dijadikan rumah baru bagi umat manusia di masa depan, namun banyak sekali tantangan untuk mewujudkan rencana tersebut karena jika ibarat kita naik mobil ke mars dengan kecepatan jalan tol, kita membutuhkan waktu kurang lebih 256 tahun atau butuh 8 generasi untuk sampai ke mars. Itu baru mars, apa jadinya jika kita ingin ke ujung tata surya sampai neptunus. Dan kalau kita naik mobil, kita butuh waktu 5022 tahun atau sampai tidak terhitung sampai butuh berapa generasi untuk sampai ke neptunus. Apakah otak kalian sudah mulai pusing ? Bersiaplah ini baru awalnya saja.Â
Menembus keluar tata surya, kita bertemu " Voyager 1 " objek manusia yang jauh di luar angkasa. Voyager merupakan alat yang digunakan untuk merekam dan mengambil objek yang ada di luar angkasa dan voyager melaju dengan kecepatan 61.500 km/jam. Dalam sudut pandang voyager matahari terlihat setitik bintang di hamparan alam semesta, walaupun setitik kekuatan matahari dapat menarik jutaan komet dan benda langit lainnya untuk membentuk wilayah yang dinamakan " Oort Cloud ".Â
Sejarahnya voyager dapat keluar dari tata surya kita dalam waktu 35 tahun (1977-2012), tapi untuk keluar dari " Oort Cloud " voyager membutuhkan waktu hingga 30.000 tahun (Akan sampai pada tahun 31.977). Namun " Oort Cloud " hanyalah satu bagian dari wilayah yang bernama " Local Interstellar Cloud " dan di wilayah ini kita sudah nggak masuk akal pakai satuan " Kilometer " karena udah gila banget. Kita akan memakai ukuran jarak yang nama kerennya adalah tahun cahaya. Walaupun dengan kecepatan lebih dari 1 milyar km/jam, cahaya masih butuh 4 tahun untuk sampai ke bintang terdekat kita " Alpha Centauri " dan butuh 30 tahun untuk sampai dari ujung ke ujung. Jika kita zoom out lagi kita akan bertemu dengan galaksi tercinta kita yaitu galaksi Bimasakti (Milky way). Di dalamnya terdapat lebih dari 100 milyar bintang seperti matahari dan 800 milyar planet dan benda langit lainnya.Â
Melihat besarnya galaksi kita tidak membuat kita berhenti takjub disini, karena ayo menghela napas karena galaksi kita ini hanyalah 1 dari 54 galaksi yang ada di dalam " Local Groub ". Dan ayo kembali menghela napas, karena " Local Groub " sendiri merupakan bagian yang sangat mungil dari " Virgo Supercluster " yang di dalamnya ada lebih dari 2000 galaksi seperti galaksi kita yang isi bintang dan planetnya yang udah nggak kehitung berapa triliun-triliun jumlahnya. Namun selama kalian masih membaca artikel ini jangan pernah berhenti menghela napas karena " Virgo Supercluster " sendiri merupakan bagian kecil dari " Laniakea Superclaster " yang di dalamnya terdapat lebih dari 100.000 galaksi dan apakah kita sudah mencapai akhir ? jawabannya belum, karena supercluster kita ini bagian yang tidak hanya mungil namun sudah seperti debu di " Observable Universe " atau wilayah alam semesta yang bisa kita amati. Disini lah rumah dari 2 triliun galaksi yang menjadi ujung batas pengetahuan kita mengenai luasnya alam semesta untuk saat ini.Â
Yang kita tahu sekarang lewat fisika, alam semesta diluar pengamatan kita sedang bertumbuh terus lebih cepat dari kecepatan cahaya. Para ahli menduga bahwa alam semesta kita ini merupakan satu dari milyaran alam semesta besar lainnya (Multiverse) yang saat ini ujungnya belum terpecahkan hingga saat ini. Maka dari itu dengan melihat luasnya alam semesta akan membuat kita semakin yakin dengan kebesaran kuasa Tuhan YME sehingga dapat mengingatkan kita bahwa manusia hanyalah setitik debu di alam semesta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI