Namun, berbeda dengan kaum introvert. Justru kesempatan itulah yang dimanfaatkan oleh mereka untuk kembali ke pelukan rumah tempat mereka bernaung, karena mereka merasa, interaksi dengan banyak orang, justru menguras energi mereka.
Bahkan, mereka cenderung menyukai kesendirian, sunyi, dan sepertinya, mereka pun bersama Bumi yang tengah beristirahat dari riuhnya manusia yang kadarnya mulai berkurang akibat pandemi virus korona.
Maka, sebenarnya orang-orang introvert merasa diuntungkan, ya! Minim berhubungan dengan orang-orang dan lebih banyak menyendiri, berarti peluang untuk terpapar bakteri dan virus berbahaya (termasuk COVID-19) semakin kecil. Tapi, masalahnya bukan itu!
Karena bisa jadi, orang introvert pada pergi ke luar dan menyentuh fasilitas umum saat naik transportasi massal, tombol lift di mal, maupun gagang pintu.Â
Bahkan lewat uang tunai yang dipegang sehari-hari. Benda-benda itulah yang jadi tempat "mendaratnya" kuman-kuman termasuk virus, yang ditularkan lewat sentuhan orang-orang yang terinfeksi.
Jadi, ya tetap harus berhati-hati, baik introvert maupun ekstrovert. Pakai hand sanitizer jika jauh dari air, atau cuci tangan setelah ke tempat umum tak boleh alpa juga. Ingat, virus punya kelemahannya,kok: keok dengan sabun. Pembungkus virusnya bisa hancur gara-gara terkena itu!Â
Dan, satu hal yang sebaiknya tak boleh abai: jagalah dan rawatlah barang-barang pribadi dengan bersih dan higenis, itu yang paling penting!Â
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!Â