Peningkatan literasi yang kini banyak digembor-gemborkan di setiap sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar, membuat guru semakin memutar otak untuk dapat menyajikan media literasi yang inovatif dan menarik bagi siswa. Literasi bukan hanya mengandalkan dan mengembangkan aspek membaca dan menulis saja. Lebih luas dari itu, literasi juga harus mampu  meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima dan mengolah informasi yang mereka tangkap. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa MBKM UPI Kampus Cibiru bersama dengan SDN 259 Griya Bumi Antapani mengadakan program GEMAR yang merupakan singkatan dari Gerakan Menonton Bersama Sehari.
Seperti yang kita ketahui, film animasi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Adapun selain meningkatkan literasi siswa melalui media digital berupa film animasi, kegiatan ini juga mampu memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Melalui media film, siswa dengan gaya belajar audio, visual, hingga audiovisual dapat terfasilitasi. Hal ini menjadikan siswa akan mampu mencerna informasi dan pengetahuan dari film animasi yang disajikan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2023 di SDN 259 Griya Bumi Antapani ini diikuti oleh seluruh jenjang dari kelas 1 sampai kelas 6. Terbagi menjadi 3 sesi dan setiap sesinya menayangkan film yang berbeda menyesuaikan tingkatan siswa. Di kelas rendah ditayangkan film animasi yang mengandung pengetahuan dan isi cerita yang bermakna. Di kelas 1 dan 2, disajikan film berjudul "The Good Dinosaur" dari Disney yang menceritakan perjuangan seorang anak dinosaurus dalam melawan rasa takutnya. Di waktu awal penayangan film, siswa masih belum begitu fokus dan menangkap isi cerita. Ditambah karakter siswa kelas rendah yang mudah bosan dan sulit kondusif. Respon siswa di kala awal hanya sebatas tertawa jika melihat hal yang lucu atau terpana jika melihat sesuatu yang menarik. Namun ketika film sudah mulai memasuki konflik, siswa mulai dapat fokus dan mengerti ke mana arah cerita dari film. Klimaksnya adalah akhir cerita film yang cukup sedih dan mengharukan yang mampu membuat siswa menangis hingga sesegukan. Hal ini menandakan bahwa daya tangkap siswa terbilang baik ketika menonton film, hingga membuat siswa merasakan emosi yang terkandung.
Selain dari aspek respon yang dikeluarkan siswa, daya tangkap siswa terhadap film animasi dinilai baik juga karena post-test yang dilaksanakan. Post-test berisi pertanyaan-pertanyaan yang berinterelasi dengan isi film seperti tokoh, watak, dan amanat yang ada dalam film. Siswa mampu menjawab dengan tepat sesuai dengan isi film.
Masih sama dari animasi Disney, disajikan film berjudul "Zootopia" bagi siswa kelas 3. Film ini menceritakan tentang perjuangan menegakkan keadilan dan rasa yakin terhadap suatu hal. Menyajikan animasi visual yang menarik dan lebih kompleks dari film sebelumnya. Meskipun film ini mengandung banyak tokoh dan banyak latar serta visual yang jauh berbeda dari dunia nyata, namun siswa mampu memahami jalan cerita dan mengambil hikmah yang tersirat dari isi cerita. Respon siswa juga terbilang baik karena sepanjang film berjalan, siswa banyak memberikan umpan balik. Sama halnya dengan di kelas 1 dan 2, siswa kelas 3 juga diberikan post-test dan hasilnya pun memuaskan.
Dengan demikian, literasi dengan melalui media film animasi terbilang berhasil dan cukup relevan diterapkan. Bukan hanya menjadikan pembelajaran konvensional dan membosankan, namun media yang beragam juga mampu meningkatkan daya tarik dan meghasilkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Tentunya, dengan memilah film yang disajikan sesuai dengan materi, usia, dan kebutuhan siswa.
