Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Alasan Membatasi Diri dari Media Sosial dan Aplikasi Perpesanan

25 Januari 2022   18:05 Diperbarui: 26 Januari 2022   15:32 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosial media (Sumber: ViewApart via kompas.co)

Sebetulnya saya selalu bingung jika ditanya orang mengapa tak menggunakan sosial media atau pun aplikasi perpesanan. Sebab saya juga paham bahwa teknologi dalam bentuk sosial media merupakan penunjang kebutuhan. Utamanya untuk komunikasi dan bisnis.

Benar bahwa teknologi mendekatkan yang jauh.

Namun bagi saya, intensitas komunikasi yang terlalu sering justru membuat saya kelelahan, selain itu karena terlalu asyik dengan media sosial dan berkomunikasi dengan yang jauh, saya justru abai dengan apa yang menjadi prioritas. Karena kesulitan menge-rem diri, makanya, libur bersosial media dan aplikasi perpesanan menjadi pilihan saya.

Ilustrasi adiksi terhadap sosial media.sumber: freepik.com
Ilustrasi adiksi terhadap sosial media.sumber: freepik.com

Tujuannya sederhana, hanya ingin fokus dengan diri sendiri, dan meminimalisasi suara yang mungkin bisa mempengaruhi dari luar. Benar-benar mendengarkan diri sendiri dan mengambil keputusan dengan diri sendiri sebagai pertimbangan utama.

Terkadang ketika terlalu riuh, merasa setiap orang patut didengarkan dan setiap orang punya peran penting, malah membuat saya mengiakan saran orang lain tanpa pikir panjang, alhasil, ada yang mengganjal di tengah perjalanan.

Selain itu, terkadang kemudahan yang diberikan oleh teknologi bisa membuat beberapa orang merasa boleh untuk menghubungi kapan saja untuk kepentingan apa saja, termasuk hal sepele sekali pun, tanpa memandang karakter atau kepentingan si penerima pesan yang sejujurnya hal tersebut membuat saya merasa terganggu.

Saya pikir kemudahan yang ditawarkan teknologi bukan sesuatu yang sepatutnya dapat menggeser etika dan sopan satun yang biasanya kita praktikkan ketika bertemu muka.

Bukan berarti saya anti dengan sosial media dan aplikasi perpesanan, bukan juga menghindari interaksi sosial. Sebab, saya juga punya akun-akun sosial media dan aplikasi perpesanan, meski hanya sekedar punya. 

Pilihan ini, lebih kepada menentukan kapan waktunya untuk fokus dan larut dengan apa yang menjadi prioritas dan kapan waktunya untuk mempersilakan diri bertukar informasi dengan sekitar.

Meski begitu, sekalipun tidak menggunakan aplikasi perpesanan atau sosial media, toh nomor ponsel yang saya gunakan masih sama dan tetap bisa dihubungi kapan saja, hanya saja memang butuh tambahan biaya untuk membeli pulsa telepon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun