Mohon tunggu...
Dewi Puspita ningrum
Dewi Puspita ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

saya merupakan mahasiswi ilmu koimunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memiliki motivasi untuk berkembang yang tinggi dalam keterampiulan terutama dalam bidang ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Asing Bercitra Rasa Lokal dan Dampaknya

15 Januari 2023   22:15 Diperbarui: 15 Januari 2023   22:41 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Glokalisasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kombinasi global dan lokal dalam bisnis dan budaya. Ini mengacu pada proses mengadaptasi produk atau layanan global dengan kebutuhan dan keinginan spesifik pasar lokal, yang memungkinkan perusahaan memperluas jangkauan dan daya tarik mereka ke audiens global sambil juga menghormati dan melayani karakteristik unik dari setiap pasar lokal. Pendekatan ini biasa digunakan oleh perusahaan multinasional agar berhasil di pasar global dan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Glokalisasi dapat mengambil banyak bentuk, mulai dari menyesuaikan produk dan layanan dengan perbedaan budaya lokal, hingga memodifikasi strategi bisnis agar sesuai dengan kondisi pasar lokal.

Glokalisasi adalah konsep menggabungkan global dan lokal dalam bisnis dan budaya. Ini adalah proses menyesuaikan produk atau layanan global dengan kebutuhan dan keinginan spesifik pasar lokal. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan mereka dan menarik khalayak global sementara juga menghormati dan memenuhi karakteristik unik dari setiap pasar lokal. Contoh glokalisasi adalah McDonald's. Raksasa makanan cepat saji ini memiliki lokasi di seluruh dunia, namun menu dan suasana masing-masing restoran disesuaikan dengan budaya setempat. Di India, misalnya, McDonald's menyajikan berbagai pilihan vegetarian untuk memenuhi pantangan makanan penduduk Hindu.

Di Jepang, menunya termasuk burger teriyaki untuk menarik selera lokal. Pendekatan ini memungkinkan McDonald's untuk mempertahankan merek globalnya sambil beradaptasi dengan kebutuhan spesifik setiap pasar lokal. Kesimpulannya, glokalisasi adalah strategi yang memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan mereka dan menarik audiens global sambil tetap menghormati dan melayani karakteristik unik dari setiap pasar lokal. Hal ini dicontohkan oleh perusahaan multinasional seperti McDonald's yang menyesuaikan produk dan layanan mereka dengan budaya lokal agar berhasil di pasar global.

Glokalisasi menurut Eko Budiharjo (2012) dijelaskan sebagai "globalization with local flavour". Glokalisasi merupakan efek dari globalisasi dimana sebagai bentuk gerakan lokalisasi terhadap budaya asing yang masuk melalui penyesuaian dengan budaya lokal. Glokalisasi sendiri menurut sejarahnya merupakan suatu bentuk gerakan anti globalisasi yang merajalela sekitar abad ke-19, dimana pada saat itu proses globalisasi berkaitan dengan praktik kapitalisme (Neny, 2015: 106). Akibat dari adanya kapitalisme tersebut banyak terjadi kesenjangan sosial antar masyarakat dan timbul ketidakadilan. Sehingga adanya gerakan glokalisasi diharapkan dapat merubah cara berpikir masyarakat dari globalisasi yang dianggap menyengsarakan menjadi pembuka peluang baru bagi eksistensi budaya lokal. Masyarakat Indonesia yang majemuk relatif merasa kesulitan ketika dihadapkan dengan budaya baru dan membutuhkan waktu untuk adaptasi.

Maka dari itu glokalisasi digunakan masyarakat untuk lebih terbuka menyesuaikan diri dengan budaya asing namun disisi lain tetap bisa menjaga eksistensi budaya lokalnya. Bentuk implementasi dari glokalisasi ini dapat kita lihat pada restoran makanan cepat saji dari perusahaan asing yang tersebar luas di Indonesia, yaitu McDonalds dan KFC. Kedua restoran tersebut termasuk salah satu produk globalisasi dimana keberadaanya sudah mendunia dan siapa saja pasti pernah mendengar merk tersebut. Dalam realitanya restoran McDonalds dan KFC sudah menjadi hal yang umum bagi masyarakat dan mampu menarik banyak pelanggan terutama dari kalangan anak muda. Fenomena tersebut bisa terjadi dikarenakan kedua restoran mampu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai selera lokal sebagai orang Indonesia. Contohnya pada menu makanan mereka yang mengusung konsep cita rasa lokal khas Indonesia namun tetap dibungkus dengan nuansa modern khas budaya barat.

Makanan tersebut seperti adanya menu burger dengan rasa rendang, burger balado, kentang goreng rasa gulai, dan sebagainya. Sekilas tidak pernah terpikirkan ada makanan barat yang bercita rasa lokal yang pada dasarnya merupakan dua jenis makanan yang berbeda. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi restoran McDonalds atau KFC yang pandai untuk menciptakan inovasi baru berdasarkan selera masyarakat sebagai target pasar mereka. Dalam hal ini McDonalds dan KFC telah menerapkan proses glokalisasi sebagai cara atau strategi pemasaran mereka. Secara umum memang proses glokalisasi ini lebih berpengaruh pada sektor perekonomian karena berkaitan dengan strategi pemasaran. Walaupun masih terbawa oleh pengaruh produk global namun glokalisasi memberi peluang mengembangkan potensi budaya lokal untuk lebih menonjol dan tetap terjaga kelestariannya melalui cara baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun