Mohon tunggu...
Dewips
Dewips Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary woman

Mau copy-paste artikel? Boleh saja, dengan tetap tampilkan asal sumber tulisan! Visit me @ ladiesbackpacker.wordpress.com, Email me : swap.commune@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Asal-usul Orang Suka Sekali Nyinyir

15 September 2020   14:04 Diperbarui: 16 September 2020   15:17 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nyinyir kepada orang lain.(sumber gambar: Thinkstock)

Mari kita menilik fenomena Misogynist pada kaum nyinyir. Pasti kita pernah atau sering melihatnya di kehidupan sehari-hari. Terkhusus di era digital seperti sekarang ini, di mana kaum nyinyir atau bahasa kerennya hate speech banyak terdapat di media sosial.

Siapa yang pernah menonton film pendek Tilik, pasti kenal contoh nyata kaum nyinyir dari sosok Bu Tejo di film tersebut. Mengapa hal itu kebanyakan terjadi pada kaum perempuan?

Karena itu pada kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai kebiasaan buruk tersebut di kehidupan sosial kita. Dimana penjelasannya sudah saya rangkum dalam artikel ini.

Berdasarkan ilmu psikologi kebiasaan nyinyir juga bisa dikategorikan sebagai salah satu ciri dari sifat Misogynist.

Berdasarkan info yang saya baca sifat mysoginist sendiri ternyata ada dua macam yaitu dari laki-laki ke perempuan dan kepada sesama perempuan atau female mysoginist.

Dimana berdasarkan kamus psikologi mysoginist itu sendiri berarti sifat membenci perempuan. Dari artinya kita pasti paham mengapa sosok Bu Tejo termasuk representasi kaum mysoginist kepada sesama perempuan.

Kalau yang menjadi korban nyinyir itu laki-laki bagaimana? Karena ada juga netizen pria di media sosial yang menjadi korban nyinyir baik itu dari perempuan maupun dari kaumnya.

Untuk sifat itu sendiri biasa disebut dengan istilah Misandry yang memiliki pengertian sifat membenci laki-laki. Baik itu perlakuan dari perempuan atau dari sesamanya, entah itu yang lebih muda maupun yang lebih tua darinya.

Faktanya fenomena nyinyir lebih sering terjadi pada kaum perempuan, dengan mengambil contoh sifat Bu Tejo di kehidupan kita sehari-hari. Maka tipe female mysoginist yang akan dibahas pada artikel kali ini.

Dimana tipenya dibagi lagi menjadi empat macam. Berikut adalah hasil penjabaran detailnya satu per satu:

1. Mysoginistic Puritan

Ciri-ciri dari tipe ini adalah perempuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai feminisme tradisional. Contohnya perempuan yang selalu mengkritik perempuan lain karena telah melanggar norma agama, budaya dan tradisi.

Seperti mengkritik perempuan yang belum menikah disaat usianya sudah matang. Atau bisa juga dengan mengkritik keras perempuan lain yang aktif berkarir tetapi melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga.

2. Mysoginistic Self-Critic

Sedangkan ciri-ciri dari tipe ini adalah kelanjutan dari tipe sebelumnya. Namun bentuk kritik yang dilakukan lebih spesifik ke arah fisik dan kepribadian.

Seperti mengkritik perempuan yang berbadan gemuk atau kurus. Atau bisa juga mengkritik perempuan yang terlihat lebih maskulin. 

Dimana perempuan dengan ciri seperti ini merasa nilai-nilai feminim dan kecantikan fisik harus diutamakan. Contoh kasusnya untuk di Indonesia mungkin seperti ini:

"Bahwa perempuan cantik itu harus terlihat putih, langsing dan feminim."

Meski tidak semua perempuan di Indonesia berpendapat sama. Dengan melihat fenomena yang ada, dimana skincare pemutih laris manis jadi bisa diambil contoh kasusnya seperti itu.

3. Mysoginistic Self-Loather

Perempuan dengan ciri seperti ini memiliki kecenderungan mengkritik perempuan lain yang memiliki derajat sosial lebih rendah dari dirinya. Kasusnya juga bisa menjadi refleksi pada dirinya sendiri disaat ia juga diperlakukan dengan rendah oleh sesamanya.

Contoh kasusnya seperti sosok majikan perempuan yang gemar berperilaku kasar kepada asisten rumah tangganya. Baik secara verbal dan non verbal.

Dikarenakan beberapa alasan, seperti pemahaman bahwa asisten rumah tangga tidak berpendidikan atau tidak kompeten didalam menjalankan tugasnya. Sehingga pantas untuk direndahkan atau diperlakukan seenaknya.

Akibatnya sosok ART tersebut merefleksikan kebencian kepada dirinya sendiri karena fakta yang ia terima. Akibat dari perlakuan kasar majikannya yang juga sesama perempuan.

4. Mysoginistic She-Devil

Tipe terakhir ini bisa diasumsikan sebagai akumulasi dari ketiga tipe diatas. Dan kebanyakan yang menjadi contoh dari tipe ini adalah kalangan wanita superior atau sosialita.

Berdasarkan ciri-cirinya, mereka adalah sosok yang narcissistic serta merasa dirinya diatas segalanya bahkan laki-laki pun dianggap rendah dan tidak memiliki arti dimatanya. 

Sosoknya terkadang bisa feminim dan bisa juga maskulin. Tergantung pada kondisi dan profesi yang berlaku pada identitasnya.

Mungkin kita pernah melihat sosok CEO perempuan yang ambisius dan galak. Seperti cerita didalam film berjudul The Devil Wears Prada. Bisa dikatakan itulah sosok dari contoh tipe yang terakhir ini.

Jadi sebenarnya apa yang menyebabkan seseorang memiliki ciri-ciri Misogynist?

Berdasarkan beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kecenderungan akan aturan sosial yang diterima secara luas tentang peran, sifat, perilaku, status, dan kekuasaan yang terkait dengan maskulinitas dan feminitas dalam budaya tertentu. 

Hal itulah yang menyebabkan seseorang menjadi sosok Misogynist. Seperti itulah asal usul dan ciri-ciri kaum mysoginist kepada sesama perempuan berdasarkan ilmu psikologi.

Sebagai orang awam, saya sama sekali tidak bermaksud menggeneralisir contoh kasus yang sudah disebutkan diatas. Meski begitu sebagai kaum yang mengaku "berpendidikan", sudah sepantasnya nyinyir tidak dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini saya bagikan sebagai informasi bahwa sifat nyinyir terkadang dilakukan secara tidak sadar oleh pelakunya. Kalaupun dilakukan secara sadar dengan tujuan merendahkan orang lain, hal itu dikarenakan pelakunya belum mengetahui asal-usul penyebabnya.

Oleh karena itu, sebagai sesama perempuan sudah sepantasnya kita saling mengingatkan. Apabila ada perempuan lain yang kurang baik dimata kita maka tidak perlu diperlakukan dengan nyinyir. Cukup diberikan saran dan kritik yang baik, dengan begitu kita tidak menjadi bagian dari kaum mysoginist tersebut.

Semoga mencerahkan,
Salam Damai!

Sumber informasi:
~ Psychology Today
~ Psychcentral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun