Mohon tunggu...
Dewi Perdanawati
Dewi Perdanawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Money

Frozen Food, Solusi Ekonomi Masyarakat di Kala Pandemi Covid-19

8 Agustus 2020   19:34 Diperbarui: 8 Agustus 2020   19:29 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(8/8/2020)Pandemi COVID-19 yang sedang terjadi mengharuskan pemerintah untuk membuat kebijakan seperti Pembatasan Social Berskala Besar (PSBB), Work From Home (WFH), social distancing, dan physical distancing. Adanya batasan masyarakat melakukan aktifitas memberi dampak terutama dalam sektor perekonomian.

Banyaknya kasus PHK dan banyaknya UMKM yang gulung tikar menyebabkan masyarakat harus mulai berfikir untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan memulai usaha yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen di masa pandemi ini.

Saat ini masyarakat dihimbau untuk tidak terlalu sering keluar rumah sedangkan pangan adalah kebutuhan pokok setiap manusia yang apapun keadaannya harus tetap terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut tercetuslah ide untuk membuat frozen food olahan daging untuk meningkatkan ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan yang aman dan bergizi.

Bisnis makanan beku merupakan solusi yang menarik untuk ditawarkan karena makanan ini tahan lama, praktis, dan mudah untuk disajikan. Masyarakat bisa menghemat waktu untuk belanja dan mengurangi mata rantai penyebaran COVID-19 karena kita bisa langsung berbelanja makanan beku ini untuk stok beberapa pekan.

Makanan beku olahan atau yang dikenal dengan frozen food merupakan hasil dari metode pengawetan makanan yang dilakukan dengan cara menurunkan suhu hingga titik beku. Hal ini bertujuan untuk memperlambat proses pembusukan pada makanan tersebut.

Frozen food bisa berupa bahan makanan yang mentah alias belum diolah seperti daging beku, ikan beku, ayam beku ataupun makanan yang telah diolah sebelumnya seperti nugget, bakso, dendeng, sosis, dimsum dan sebagainya.

Saat ini, 30% masyarakat Indonesia mengganti kebiasaan memasak di dalam rumah dengan mengonsumsi frozen food karena dinilai lebih praktis dan hemat waktu.

Gaya hidup masyarakat modern menuntut adanya kemajuan dalam bidang pangan pada masyarakat terutama masyarakat kota yang disibukkan dengan pekerjaannya dan membutuhkan suatu pangan yang dapat memenuhi gaya hidupnya dengan mudah dan praktis.

Mahasiswa Universitas Diponegoro yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata TIM II di wilayah Kecamatan Cilodong, Kota Depok berinisiatif untuk berkontribusi meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dengan melakukan edukasi berupa produksi frozen food. 

Dewi Perdanawati (22) Mahasiswi Jurusan Teknologi Pangan, Universitas Diponegoro berupaya berkontribusi dengan memberikan keterampilan mengolah daging untuk dijadikan frozen food dan memberikan edukasi tentang cara penjualan serta perizinan untuk membangun UMKM.

Melalui sosialisasi yang diadakan pada Kamis (21/7) Dewi memberikan sosialisasi dengan menjelaskan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha frozen food mulai dari bahan, takaran, cara pembuatan panganan olahan daging yang bisa dijadikan frozen food, estimasi biaya produksi dan harga jual serta keuntungan yang bisa didapat, cara pemasaran dan tutorial membuat akun instagram, go-food dan shopee, serta tata cara mendapatkan perizinan PIRT dan sertifikat Halal MUI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun