Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kemarau di Januari

6 Januari 2014   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13890398241403052294

[caption id="attachment_314247" align="aligncenter" width="650" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Aku mematut-matut wajah resah membasah peluhku luruh waktu terus menerus ku coba bunuh tapi ternyata percuma akulah yang terbunuh sang waktu tajam matanya memberai nafasku aku lesap dalam panah detak yang memburu . Hei kulihat dari kejauhan ada yang menahan tangis dalam keriuhan mereka menahan air mata yang membendung dalam kelopak senja semestinya biarkan saja terjatuh biar mengaduh hingga jenuh walau tak ada kantung tuk menampung rintih lara yang tak pernah rampung . Membakar isak kobarkan segala sesak sulut dengan kobar api yang tak pernah lelap termakan usia biarkan menyala...biarkan tetap menyala . Ah, ternyata ada banyak cerita di awal Januari bukan saja tentang jiwa-jiwa yang dikebiri ada juga cerita gerahnya tungku pemasak nasi karena bahan bakar melonjak tinggi hingga dagelan politik di sana-sini yang membuat geli perutku sendiri . Mulut ini meracau bengis gerimis Januari tak lagi romantis segala janji memang terasa manis padahal di penghujung buat hati lebih menangis . Kembalikan Januariku awalku membuka lembaran baru bersama indah gerimis membisu bukan panas yang terasa mengggangu karena kemarau tak sabar menunggu waktu meretas hujan jadi panggilan kalbu . Duhai kemarau pulanglah saja dulu kembalilah bila Januari telah berlalu . . Kampung Hujan, 060114 . .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun