Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudah 2 Minggu, Apakah Kamu Mulai Merindu? #Dirumahaja

31 Maret 2020   18:20 Diperbarui: 31 Maret 2020   18:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi Covid-19 memaksa kita semua untuk berbenah diri. Berubah menjadi lebih baik, memahami dan menjalankan pola hidup bersih, mengerti bagaimana bersikap jika sakit dan bagaimana bersikap menjaga diri agar tetap sehat, dan tentunya menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Karena sadar atau tidak kita lebih banyak berdoa mohon ampunan, tetap disehatkan dan dijauhkan dari semua mara bahaya. Apakah dulu sedekat ini dengan Tuhan? InsyaAllah. Bagaimana dengan lingkungan sosial, apakah rindu yang berat itu mulai menghantuimu? Lebih jarang bertemu rekan kerja, teman beraktifitas atau rekan-rekan lainnya yang biasanya setiap hari lalu lalang di depan mata.

Bagaimana dengan sensasi yang tidak terbeli atas serunya mengejar bis kota? Berlarian di jembatan penyeberangan, resah gelisah menunggu Ojek Online datang, hingga menikmati kemacetan sambil bercengkerama dengan rekan seperjuangan. Apakah kamu mulai merindukan itu semua? 3 hari pertama bekerja dari rumah atau belajar dari rumah mungkin begitu menyenangkan. 

Bebas bangun siang, rapat virtual tanpa perlu dandan, hingga mengerjakan tugas belajar yang tidak terlalu ketat penjagaannya. Namun memasuki hari-hari berikutnya sampai dengan hari ini di minggu ke 3 berdiam di rumah, apakah kamu mulai kehilangan? Kehilangan lingkungan sosial, berbicara yang sebaiknya hanya melalui layar kaca di genggaman, atau bahkan hanya bertemu via tulisan yang kadang tidak mampu melampiaskan kerinduan.

Kondisi yang memaksa kita untuk berdiam di rumah saja atau minimal mengurangi aktifitas di luar memang terasa begitu mengejutkan. Semuanya terjadi begitu cepat, begitu mendadak. Mungkin tidak banyak yang pernah membayangkan terjadinya situasi seperti ini. Jalanan lengang, warung-warung banyak yang tutup, tidak ada antrian panjang kendaraan, pemandangan kampung begitu sepi seakan tidak berpenghuni. 

Bukan, ini bukan Hari Raya Lebaran, di mana Ibu Kota medadak senyap karena ditinggal penghuninya, tapi ini adalah situasi yang begitu memperihatinkan yang memaksa kita untuk berubah menjadi pribadi yang lebih memuliakan. Nikmat sehat, toleransi, saling menghormati dan perbuatan baik lainnya yang harus semakin dimuliakan.

Hari ini, apakah kamu mulai merindu?

Merindukan sapaan lembut satpam di kantor

Merindukan sapaan ramai rekan kerja yang berbagi sarapan alakadarnya

Merindukan diskusi tatap muka hingga bisa saling memberikan tabok mesra

Merindukan lari kecil karena hampir telat masuk bekerja

Merindukan riuhnya makan siang bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun