Mohon tunggu...
dewi mayaratih
dewi mayaratih Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Generasi Muda dan Harapan Politik Damai

17 Februari 2024   22:07 Diperbarui: 17 Februari 2024   22:59 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini saat pesta demokrasi 2024, diikuti oleh generasi Z yang lahir tahun 2000. Mereka punya kultur yang agak berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia. Mereka cuek, tapi sekali tersentil mereka akan bergerak dengan sigap.

Para generasi muda ini memang terasa sangat yunior di mata generasi sebelumnya yaitu X atau millenial. Bahkan beberapa pengamat mengatakan bahwa generasi muda sekarang yang masuk usia 17, 18 atau 19 tahun seringkali blank untuk masalah politik. Karena mereka tengah berada di bangsa sekolah menengah atas yang sangat sibuk dengan studi.

Namun pendapat itu dibantah oleh pengamat lainnya yang berpendapat bahwa masukan soal politik dengan mudah bisa didapatkan oleh para generasi Z paling yunior ini, meski mereka memang belum begitu tertarik dengan dunia politik.

Apalagi secara teknis, media sosial berkerja secara cara algoritma bekerja. Mereka akan bisa dengan cepat mendapatkan informasi, jika remaja lain dalam satu sirkel mereka memposting hal yang bersifat politik. Maka dengan begitu, pengetahuan politik dengan cepat tersebar dan dipahami oleh mereka. Dari politik, sosial, ekonomi dll. Sebagian besar informasi sudah tersedia di banyak portal berita dan media sosial. Itu semua dapat diakses dengan mudah melalui gawai yang sejatinya adalah sahabat karib generasi Z.

Mereka memang tidak perlu mengerti seluruhnya secara mendetail, namun secara kognitif, pengetahuan mereka itu cukup. Tipikal mereka memang tidak seperti baby boomer atau ebagian orang di generasi X yang selalu menuntut diri paham dengan dalam. Sehingga tak jarang dua generasi tua ini memang selalu all out dalam mempertahankan sesuatu. Kita bisa melihat ini saat ada konflik soal pilihan capres pada pemilu-pemilu lalu.

Generasi kini tidak seekstrem itu. Mereka lebih easy going terhadap sesuatu, Sehingga kita bisa menyaksikan kontestasi politik kita kemarin berjalan dengan baik dan lancar. Banyak negara yang memuji bahwa demokrasi kita meski punya banyak tantangan namun hakekatnya berjalan dengan baik.

Ke depan , berbagai pihak harus lebih aktif mendekatkan para pemuda ini dengan politik dengan lebih intensif. Contohnya di beberapa tempat di Jakarta Selatan yang dianggap sebagai tempat nongkrong kekinian. KPU bisa buat acara di situ, buat acara stand up comedy atau live music yang di dalamnya disisipkan informasi-informasi tentang pemilu. Intinya sampaikan informasi secara ringam dan menarik. Dengan begitu para pemuda akan lebih bisa lebih banyak menyerap pelajaran politik dengan lebih baik dan akan berjalan dengan damai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun