Dalam perkembangan kemampuan anak, orang tua dituntut untuk dapat melihat dan mendukung proses perkembangan kemampuan yang dimiliki anaknya. Namun, setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda-beda.Â
Pada dasarnya setiap anak adalah unik. Pada teorinya, Lev Vygotsky menyatakan bahwa keunikan tersebutlah yang terus digali sampai pada batas maksimal yang dimiliki anak.Â
Anak terus di dukung melalui interaksi sosial yang terjadi ketika anak melakukan pembelajaran. Teori ZPD (Zone Proximal Development) adalah salah satu teori yang dikemukakan oleh Lev Vygotsky. Lev Vygotsky adalah seorang psikolog asal Rusia yang dikenal kontribusinya dalam teori perkembangan anak.
Setiap anak memiliki area nyaman tersendiri yang membuat anak menikmati satu area nyaman tersebut.Â
Dalam teorinya, Vygotsky berkata bahwa tugas orang tua atau pendidik adalah mendukung anak untuk melakukan aktifitas2 baru yang beririsan antara hal-hal yang mereka mampu kuasai dengan hal-hal yang belum mereka kuasai dan memiliki kecenderungan untuk dapat di lakukan dan dikuasai oleh anak.Â
Dalam proses tersebut, juga dibutuhkan peran orang lain yang mampu mengevaluasi anak dalam kegiatan belajar tersebut.Â
Sehingga teori ini sangat menitikberatkan pada pentingnya kehadiran orang yang lebih berwawasan yang mampu menuntun anak kepada tujuan belajar yang diharapkan. Peran tersebut dapat di lakukan oleh orang tua, guru, atau teman.
Apakah teori ini dapat diterapkan pada anak usia dini?
Apa yang menjadi kelebihan serta kekurangan dari teori ZPD tersebut?
Tentunya teori ini dapat diaplikasikan pada anak usia dini. Dengan rasa ingin tahu yang besar, anak mengharapkan jawaban dari apa yang menjadi pertanyaan mereka.Â
Orang tua dan guru dapat menjadi sumber yang sangat baik dalam proses belajar anak. Namun sangat terbatas jika peran tersebut di lakukan oleh teman sebaya. Pendampingan orang dewasa tetap diperlukan untuk meluruskan tujuan belajar sesuai dengan apa yang di harapkan