Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jengah Kala Redup Senja

20 Mei 2020   16:56 Diperbarui: 12 Juni 2020   21:46 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan aku masih menikmati putaran nafas,
Perlahan....., fokus.
Sengaja ku tak mau menengok pada titik energi maha dasyat mengguncang senja.
Sengaja pula ku tak membuka suara.
Sengaja ku tak beradu gagasan.
Karena redup itu bukan tingkatanku.
Redup itu bukan ruang kebebasanku.
Meski redupnya adalah kebanggannya menelan cahaya terang.
Waktu kuhabiskan dalam redup tanpa arti.
Waktu kubiarkan mengalir menerima kejengahan tanpa titik.
Kini, waktu yang terindah.
Waktu yang menyediakan diriku,
Pergi dari kejengahan panjang.
Kejengahan dalam redup yang menyesakkan.
Dan kuraih lagi, udara jagad meski bertabur air kayangan.
Kuakhiri kejengahan.
Dan senja adalah waktu terbaik dalam senyuman panjang.

Putri Dewi. Yogya. 20.05.2020


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun