Mohon tunggu...
Dewi listiani
Dewi listiani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - dewilst

ig: dewilstiani08

Selanjutnya

Tutup

Money

Melemahnya Ekonomi Indonesia Akibat Covid-19

14 Mei 2020   10:57 Diperbarui: 14 Mei 2020   10:54 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wabah COVID-19 yang bermula dari kota Wuhan, Tiongkok, telah merambah sampai Indonesia dan memengaruhi berbagai lini sektor perekonomian Indonesia . Pandemik COVID-19, seperti yang telah ditetapkan oleh PBB pada bulan Maret ini, menyebar secara cepat ke seluruh dunia sehingga bukan hanya sektor transportasi serta sektor pariwisata saja yang terpengaruh melainkan merambat ke beberapa sektor lainnya seperti perdagangan, kesehatan dan yang paling utama sektor yang terkena imbasnya yaitu sektor perekonomian.

Efek Covid-19 menghantam kondisi pasar dalam negeri sepanjang pekan ini. Upaya mencetak pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi pun menjadi kian menantang di tahun 2020 ini. Nilai tukar rupiah tercatat anjlok ke atas Rp 14.300 per dollar AS di pasar spot dan indeks saham mengalami koreksi ke level Rp 5.400-an akhir pekan ini.

Pertumbuhan ekonomi kali ini mendapat hambatan dari komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB). Pasalnya, pertumbuhan PMTB di kuartal II-2019 hanya sebesar 5,01% YoY, atau jauh lebih lambat dibanding pada kuartal II-2018 yang mencapai 5,85% YoY. Perlambatannya sebesar 0,84 persentase poin.

Sinergi kebijakan kembali menjadi kunci untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk memitigasi risiko dampak merebaknya COVID-19 terhadap perekonomian jangka pendek. Melihat prospek pertumbuhan ekonomi domestik 2020 akan tertahan akibat meluasnya COVID-19. Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas terkait berkomitmen akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk memonitor dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. BI telah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi dampak COVID-19 ini, antara lain, dua kali menurunkan suku bunga acuan BI, sehingga suku bunga BI menjadi 4,5 persen dan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah dengan mengintervensi di pasar spot.

Melihat kondisi saat ini yang dakibatkan oleh COVID-19 dan semua negara saat ini menghadapi tantangan yang sama beratnya, yaitu ekonomi dan pasar keuangan global yang semakin sulit diprediksi arahnya. Oleh karena itu pertahanan pertama adalah menjaga stabilitas, tetapi pada saat yang sama perlu memanfaatkan ruang (policy space) untuk memitigasi dampak perlambatan ekonomi global melalui peningkatan stimulus dari moneter dan fiskal.

Nama : Dewi Listiani

 NPM : 1751020144

Mata kuliah : ALMA

Dosen : DR. Muhammad Iqbal Fas, M.E.I

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun