Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Tak Terbilangkan

18 November 2019   18:54 Diperbarui: 18 November 2019   19:03 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Tak Terbilangkan

Satu purnama yang berlalu
Tanpa sapaku
Tanpa sapamu
Yang berpadu

Tahukah engkau
Bagaimana menahan diriku
Di antara detik detik yang berpacu
Terkadang ada bayangmu
Yang menari di pelupuk mataku
Mengajak melayang di langit biru

Tak mau mengganggumu
Di jeda sibukmu
Meski sebenarnya inginkan itu
Hadir di harimu selalu

Kukira jeda mengajarkanku
Bersabar bersama waktu
Menyimpan kisah seru
Yang biasa kubagi untukmu

Rindu yang menderu
Kukira ini milikku
Dan juga milikmu
Suatu hari 'kan bertemu

Kujanjikan pada diriku
Memuaskan rindu
Yang tersimpan rapi di kalbu
Saat kau kembali padaku

Masih kunanti hadirmu
Mengisi sela ruang hatiku
Meski tak lagi rasa itu
Meniupkan deru di sela debu

# 16.11.2019
# written by Dewi Leyly

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun