Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Bismillah ... Love the Al-Qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kolaborasi Alumni ITB dan UGM Hobi Gowes di Ajang Jogja PlesiRide

12 Oktober 2025   20:24 Diperbarui: 13 Oktober 2025   08:06 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gowes plesiran bukan balapan. Belum start tapi sudah foto finisher hehehe ... Sumber dokpri.

Sekarang mari kita menikmati bersepeda santai tidak melulu balapan, karena ajang kali ini sesuai temanya yaitu "Ora Balapan, Mung Plesiran." Begitulah semangat peserta ITB-Jogja PlesiRide 2025. Full seseruan deh!

Setelah kemarin menjadi supporter peserta gowes 100 kilometer mengeliling Yogyakarta, hari ini aku yang jadi peserta gowes. Pilihan jarak yang masih terjangkau sekitar 20 kilometer saja. Tema hari ini adalah Historical FunRide digagas oleh Ikatan Alumni ITB (IA-ITB) Yogyakarta berkolaborasi dengan Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama). 

Start dari Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK) UGM. Sumber dokpri.
Start dari Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK) UGM. Sumber dokpri.

Start dan finish peserta di Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK) UGM yang megah terletak persis  di timur pintu gerbang utama kampus. Suasana pagi yang cerah menyambut peserta yang bersiap dengan jersey warna orange dan beragam tipe sepeda. Aku menggunakan city bike atau onthel. Ada peserta yang menggunakan mountain bike, road bike dan seli / sepeda lipat. 

Panitia telah menyiapkan sarapan berupa minuman hangat, arem-arem, dan buah. Sebelum start peserta dan panitia menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars ITB, Mars UGM, dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan ITB dan UGM. 

Aku bersama teman-teman alumni Teknik Arsitektur ITB lintas angkatan. Sumber dokpri.
Aku bersama teman-teman alumni Teknik Arsitektur ITB lintas angkatan. Sumber dokpri.

Rute kali ini sesuai tema yang mengangkat budaya dan sejarah sebagai bagian dari kegiatan yang memiliki tujuan besar, yaitu menggugah kepedulian alumni untuk mengembangkan kampus tercinta. Salah satunya dengan beasiswa bagi mahasiswa yang membutuhkan dan memajukan penelitian / riset ilmu pengetahuan.

Peserta pertama kali mengunjungi Keraton Yogyakarta. Ada yang unik saat memasuki area khusus di keraton, sepeda harus dituntun / tidak boleh dinaiki. Kemudian di dalam halaman yang asri dan sejuk, karena ada pohon-pohon yang rindang peserta bisa istirahat dan menikmati kudapan tradisional jadah pengantin. Wah, unik sekali ya namanya. Rasanya juara.

Petugas dari keraton memberikan penjelasan tentang serba-serbi tradisi yang telah ada sejak masa lalu, hingga saat ini yang masih dijalankan oleh Sultan, keluarga, dan abdi dalem. Keraton Yogyakarta merupakan pusat kebudayaan dan simbol sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Lokasi ini sebagai salah satu destinasi wisata utama yang menawarkan pengalaman mendalam arsitektur dan nilai-nilai budaya Jawa.

Silakan mampir di artikelku : Nostalgia di Yogyakarta

Peserta berfoto bersama di depan Masjid Gedhe Mataram. Sumber dokpri.
Peserta berfoto bersama di depan Masjid Gedhe Mataram. Sumber dokpri.

Selanjutkan peserta menuju ke Kotagede yang dikenal sebagai kota tua pusat awal Kerajaan Mataram Islam dan sentra kerajinan perak yang legendaris. Kawasan ini memadukan nilai sejarah, arsitektur tradisional, dan kehidupan lokal yang masih terjaga. Peserta menikmati jejak peradaban Jawa sambil merasakan pesona budaya yang autentik. 

Yogyakarta selalu istimewa dan Kotagede selalu luar biasa. Sumber dokpri.
Yogyakarta selalu istimewa dan Kotagede selalu luar biasa. Sumber dokpri.

Ini kali ketiga aku berkunjung ke Kotagede. Sebelumnya blusukan di sini dengan berjalan kaki, tidak mengayuh sepeda. Sempat ingin meminjam sepeda di Museum Kotagede, tapi sayangnya hanya bisa dipinjam pada event tertentu saja. Kebetulan waktu itu memang sedang tidak membawa sepeda dari Jakarta. Mobil juga sudah penuh barang karena berlibur sekitar dua pekan bersama  Teteh rute Jakarta - Bandung - Cirebon - Solo - Yogyakarta - Jakarta.

Peserta beristirahat di Masjid Gedhe Mataram yang dibangun pada tahun 1578 dan selesai pada tahun 1587 pada era Panembahan Senopati. Pembangunan selama 9 tahun, lama juga ya hehehe ... Selain masjid di kawasan ini ada pemakaman raja-raja Mataram. Selain di Kotagede, ada pemakaman Imogiri untuk raja-raja berikutnya dimulai dari Sultan Agung.

Artikel tentang makam Imogiri sudah aku tulis di sini: Jejak Bani Tafsir Anom V di Makam Imogiri

Kue kembang waru sajian kudapan dari panitia. Sumber dokpri.
Kue kembang waru sajian kudapan dari panitia. Sumber dokpri.

Kudapan yang disajikan panitia kali ini adalah kue kembang waru yang manis legit. Aku sempatkan shalat dhuha di masjid legendaris ini. Kemudian berfoto bersama peserta lainnya. Peserta juga dapat mengisi kembali botol minumnya di sini.

Perjalanan berlanjut menuju Puro Pakualaman yang merupakan istana kecil sebagai pusat kebudayaan Kadipaten Pakualaman dengan sejarah penting dalam dinamika politik dan budaya Yogyakarta. Arsitektur klasik dan koleksi pusaka di dalamnya menghadirkan daya tarik tersendiri bagi peserta. 

Peserta mendengarkan penjelasan tentang sejarah Yogyakarta dari petugas Puro Pakualaman. Sumber dokpri.
Peserta mendengarkan penjelasan tentang sejarah Yogyakarta dari petugas Puro Pakualaman. Sumber dokpri.

Peserta berfoto di depan Puro Pakualaman. Masih semangat walau cuaca sudah makin terik. Sumber dokpri.
Peserta berfoto di depan Puro Pakualaman. Masih semangat walau cuaca sudah makin terik. Sumber dokpri.

Cuaca sudah mulai panas terik, langit biru terang berhias awan putih. Peserta masih tampak bersemangat. Panitia bilang setelah ini akan mampir ke warung rujak es krim. Wah, senangnya ... Bisa meredakan rasa haus nih. Aku kasih dua jempol, kudapan ini enak sekali, segar dari buah-buahan dengan gula aren dan es yang lembut.

Akhirnya sekitar pukul 10.30 WIB aku sampai kembali ke GIK dengan sehat dan selamat, alhamdulillah ... 

Luar biasa panitia  masih berlanjut memberikan sajian kuliner yang maknyus. Ada bakso dan rebusan pisang, jagung, ubi, kacang semuanya kesukaanku. Masyaallah ... Sungguh bukan balapan gowes ya, tapi kayuh budaya dan kuliner.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun