Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Lucu Saat Ibadah Haji: Resiko Bertubuh Mungil

23 Juni 2022   10:24 Diperbarui: 23 Juni 2022   13:21 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan ibadah haji tahun 2006/2007. Dokumen pribadi.

Sungguh indah kenangan saat menunaikan ibadah haji. Ada yang mengharukan dengan derai airmata. Tak jarang yang menggetarkan hati hingga aku berlama-lama sujud sebagai wujud rasa syukur yang mendalam atas seluruh karunia Allah Yang Mahakuasa lagi Maha Pemurah. Tak luput juga beberapa kisah lucu yang membuat senyumku terkembang dengan rasa bahagia.

Disangka Remaja Nyasar oleh Jamaah Turki

Suatu hari aku datang terlambat untuk menunaikan salat dzuhur di Masjidil Haram. Padahal suara adzan baru saja berkumandang saat aku masuk melalui pintu favorit Babussalam. Aku biasanya shalat dulu baru makan siang, tapi kali ini perutku keroncongan jadilah memilih makan dulu. Jadilah waktu menuju masjid terbilang mepet.

Masjidil Haram bagian dalam sudah penuh sesak. Bersyukur tubuhku mungil he3 ... Tinggi 155 cm dan berat 40 kg saja tentu tampak seperti remaja usia SMP. 

Saat aku 'celingukan' dan bingung hendak menggelar sajadah di mana? Tiba-tiab tanganku ditarik oleh seorang ibu dan mendudukkan diriku di sebelah kanannya. 

Duuuhhh ... Ibu itu tersenyum manis sekali sambil menepuk pipiku. Begitu aku menyempilkan diri di antara 2 orang ibu berasal dari Turki ini (dilihat dari seragamnya berwarna coklat muda berbentuk tunik panjang atau gamis A line) suara adzan telah berakhir. 

Ibu di sebelah kiriku juga tersenyum dan mencubit gemas daguku lalu mengelus kepalaku yang tertutup mukena bordir. Ya ampun ... Begini rupanya cara mereka berkomunikasi atau mereka pikir aku ini masih anak-anak ha3 ... Lebih kaget lagi ketika ibu ini bertanya dalam bahasa Arab yang kira-kira artinya, "Mana ayah dan ibu kamu?" Mereka tampak kebingungan ketika aku bilang, "Aku berhaji dengan suami  dan aku sudah punya 2 orang anak." Mereka terkejut dan berkata, "Masyaallah ... Masyaallah ..."

Selepas salat mereka masih mengajak ngobrol dengan bahasa Inggris campur body language dan bahasa Arab. Mereka bilang bahwa orang Indonesia mudah dikenali karena memakai mukena. Sambil memegang ujung mukenaku yang berbordir khas tasik mereka memuji, "Beautiful ... Jamila ... Nahn Nuhibu." Aku bilang, "Jazakillah khayr ... Hijabuk 'aydan jayid." Kerudung kamu juga bagus sekali. Lalu salah seorang ibu merogoh tas besarnya mengeluarkan jeruk dan permen yang dihadiahkan kepadaku. "Thank you very much ... Barakallah ..." ucapku sambil memeluk mereka dan pamit karena harus melanjutkan tawaf mengelilingi Ka'bah 7 putaran.

Diminta Memijat Jamaah Afrika

Kejadian tak diduga saat aku menanti salat Jumat. Hari itu badanku kurang sehat, kepala agak pusing dan beberapa bagian tubuh penat dan kaku. Alhamdulillah ... Aku terbiasa memijat sendiri bagian tubuh yang terasa kurang fit itu. Berbekal minyak kayu putih aku pijat perlahan tengkuk dan bahu kiri kanan bergantian. Lalu dahi dan pelipis juga aku pijat perlahan. Setelah itu bagian dada dan perut. Berlanjut ke arah telapak kaki, tumit, dan betis.

Sedang asyik-asyiknya menikmati pijatan sendiri dan menghirup aroma minyak kayu putih yang segar, tetiba pundakku ditepuk seseorang. Aku menengok ke belakang ternyata yang menepukku seorang perempuan berpakaian hitam dengan cadar menutup sebagian wajahnya. Eeehhh ... Kaget dong! Ku pikir askar petugas keamanan masjid. Sempat terbersit selintas jangan-jangan dilarang menggunakan minyak kayu putih di dalam masjid. 

Tapi perempuan ini malah menepuk-nepuk pundaknya sendiri. Bergumam dalam bahasa yang tidak aku mengerti. Waduh ... Maksudnya apa? Lalu aku tanya, "Mau minyak kayu putih?" sambil ku sodorkan botol kecil berwarna hijau ini. Dia menggeleng kepala dan terus menepuk-nepuk betis kakinya. Ya ampuuunnnn ... Sepertinya dia minta dipijat. Akhirnya aku balik badan dan dia juga memunggungiku bersiap untuk dipijat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun