Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswi MAN 2 Kuningan Juara Pertama Lomba Menulis Esai Yayasan Rahmatullah IM

8 Juni 2022   11:55 Diperbarui: 8 Juni 2022   12:07 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Pembina Yayasan menyerahkan hadiah juara pertama berupa sertifikat, piala, dan uang tunai sebesar Rp. 750.000,-. Dokumen pribadi.

Acara puncak diadakan di masjid Rahmatullah dengan tujuan agar peserta mengenal lebih dekat masjid ini. Acara dipandu oleh MC Endrinayla Rafa Amanda finalis Gadis Sampul 2019. Ketua panitia Chessa Chyntia, S.Sos memberikan sambutan pembuka dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta. Chessa juga menyampaikan harapannya agar agenda kegiatan yang telah disusun oleh Yayasan dapat berjalan dengan lancar.

Karya esai para peserta sungguh luar biasa. Dewan juri Ria Meristika S.P dan Aldila Chereta, SH memberikan keterangan bahwa sejatinya mereka yang banyak mendapat inspirasi dari karya esai peserta. Menurut Ria, konteks kekinian dari anak-anak usia 13-19 tahun ini sangat mempengaruhi cara mereka mengusulkan berbagai kegiatan yang menarik untuk generasi muda berbasis masjid. Sedangkan Aldila menyampaikan bahwa masjid harus menjadi tempat yang nyaman bagi mereka mengembangkan diri, bukan hanya sebagai tempat shalat.

Ketua panitia, MC, dan Dewan Juri sebelum acara puncak berlangsung. Dokumen pribadi.
Ketua panitia, MC, dan Dewan Juri sebelum acara puncak berlangsung. Dokumen pribadi.

Salah satu peserta yang menjadi juara pertama Dessy Aulia Yulianti siswi MAN 2 Kuningan membuat esai berjudul 'Wujudkan Cinta di Rumah Mulia'. Ia menuliskan bahwa generasi muda adalah cikal bakal penerus bangsa, pemimpin masa depan yang kelak akan menentukan ke mana arah dan tujuan negara. Tentu untuk mencapai cita-cita, tanpa doa dan usaha adalah kemustahilan. Karena dunia dan akhirat harus seimbang dalam segala hal. Sepintar apapun manusia jika tidak mau patuh dan tunduk pada Tuhannya maka kesengsaraan akan selalu berpihak kepadanya.

Dessy menulis bahwa masjid adalah tempat yang memungkinkan untuk beribadah kepada Allah SWT dan sujud kepada-Nya. Namun, tidak miriskan dengan keadaan hari ini? Tidak melihatkah bahwa masjid hari ini kebanyakan (terutama di desa tempat tinggal Desy) hanya diisi oleh orang-orang lanjut usia? Tidak terlihat anak muda yang kenyataannya lebih mengutamakan gadget dan media sosial daripada mendekatkan diri dengan Rabb-Nya? Dessy mengusulkan agar masjid (terutama pengurusnya) melibatkan interaksi yang baik dengan anak muda agar mereka dekat dengan masjid. Anak muda perannya sangat penting sebagai tulang punggung dan harapan besar proses pemakmuran masjid masa kini dan masa mendatang. 

Terkait dengan kemajuan teknologi juga seharusnya disalurkan untuk hal positif dan kreatif. Kegiatan meenarik seperti lomba atau kajian tentang keislaman dan ilmu pengetahuan lainnya atau praktek keterampilan dapat dilakukan juga di masjid. 

Andra Rifqi Nugraha meraih juara kedua dengan esai berjudul 'Tempat Mainmu Gambaran Akhlakmu'. Waaahhh ... Judul ini menggelitik Dewan Juri untuk mencermati isi tulisan Andra yang bersekolah di MTs Nurul Falah Assubuki Kuningan. Menurut Andra bermain bukanlah hal yang dilarang. Bermain mampu menjadi alternatif untuk menghibur diri dari penatnya aktivitas. Namun kita perlu memilih tempat yang baik untuk menghabiskan waktu bermain agar berdampak positif bagi diri sendiri. Tempat bermain bukan sekedar tempat untuk melepas penat saja tapi bisa dijadikan tempat mencari ridha Allah SWT. Salah satu tempat tersebut adalah masjid.

Juara ketiga diraih oleh Annisa Dhinda Aulia siswi MTs PUI Ciawigebang yang menulis esai dengan judul 'Pentingnya Generasi Muda Cinta Masjid di Zaman Now'. Ia mengungkapkan bahwa ada banyak fungsi di zaman Rasulullah SAW yang seharusnya bisa diterapkan lagi di zaman now. Di antaranya adalah: masjid sebagai tempat musyawarah, memberi pengajaran agama dan pendidikan, pengadilan, pernikahan, pengobatan orang sakit, bahkan untuk latihan militer. Annisa memberikan masukkan agar masjid mampu memikat generasi muda adalah dengan mengadakan kegiatan kelompok pencinta alam, klub touring, klub olahraga, klub musik islami, klub pencinta buku dan menulis, klub fotografi atau desain visual, dan sebagainya.

Susunan juara lomba esai. Dokumen pribadi.
Susunan juara lomba esai. Dokumen pribadi.

Ketua Dewan Juri menyerahkan hasil penilaian kepada Ketua Panitia.
Ketua Dewan Juri menyerahkan hasil penilaian kepada Ketua Panitia.

Ketua Dewan juri adalah Dewi Laily Purnamasa, ST.MM  adalah arsitek dari masjid Rahmatullah ini.  Ia berkiprah menjadi dosen di Universitas Catur Insan Cendikia (UCIC) Cirebon program studi Manajemen Bisnis juga seorang penulis. Dewi memberikan pengantar sebelum penjurian bahwa  generasi muda harus terlibat dalam kepengurusan masjid sehingga bisa mengelola masjid secara bersama-sama. Mereka harus sadar betapa pentingnya ibadah, pentingnya agama dan akhlak yang merupakan bekal masa depan agar memiliki optimisme serta tidak menyerah pada keadaan. Memang tidak mudah mengajak generasi muda untuk terlibat dalam memakmurkan dan selalu cinta masjid. Namun tidak boleh putus asa ... Teruslah berproses tiada henti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun