Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Sunyi di Gua Sunyaragi Cirebon

17 Desember 2020   10:54 Diperbarui: 24 Desember 2020   20:15 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang dari bahan batu bata merah ciri khas arsitektur tradisional Indonesia (dokpri)

Sebuah loka, tempat, ruang, atau lingkungan buatan pastilah memiliki tujuan. Mengapa ia dibangun? Untuk apa? Siapa penggunanya? Dan apakah ada manfaatnya baik bagi manusia, juga bagi alam sekitarnya?

Manusia tak hanya raga. Walau seringkali manusia lupa jika ada jiwa yang penting untuk juga diberi ruang bahagia. Raga seringkali diotak-atik hingga menarik. Namun kehilangan waktu untuk memperkokoh jiwa. Nah... Saat aku berkunjung ke Gua Sunyaragi Cirebon sepertinya ini tempat untuk petilasan jiwa. Rasa sunyi tetiba saja merasuk. 

Karang keras dan tajam disusun sedemikian membentuk rupa-rupa gua. Lekuk dan kelok lorong dibuat mencerminkan begitulah jiwa ini kadang berbelok menyelusuri kehidupan. Naik-turun tangga dari batu bata merah tanpa polesan menunjukkan jiwa kadang juga seperti itu menghadapi berbagai masalah.

Kolam air... Dahulunya berisi air laut yang dialirkan melalui gorong-gorong bawah tanah. Air memiliki sifat tenang kadang juga bergejolak. Serupa ombak dan gelombang hingga tsunami dahsyat. Embun dan tetes hujan atau bulir salju ada juga air dalam bentuk yang lain. Di sinilah jiwa berusaha menemukan jalannya yang terbaik.

Lahan seluas 15 hektar lebih banyak dibiarkan kosong sebagai area resapan air (dokpri)
Lahan seluas 15 hektar lebih banyak dibiarkan kosong sebagai area resapan air (dokpri)

Aku membayangkan bila berdiam diri saja sambil menyelusuri tahap demi tahap, Gua Sunyaragi dapat terasa pentingnya kita menelaah ke dalam jiwa. Banyak kebajikan yang sejatinya telah Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana ajarkan lewat firman-Nya.

"Tidakkah engkau memperhatikan bahawa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh Allah Maha Halus, Maha Mengetahui. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah benar-benar Maha Kaya, Maha Terpuji" - QS. Al Hajj 22 : 63 - 64.

Jalan kebaikan sejatinya di tempuh oleh setiap hamba yang beriman agar memperoleh rahmat-Nya (dokpri)
Jalan kebaikan sejatinya di tempuh oleh setiap hamba yang beriman agar memperoleh rahmat-Nya (dokpri)

Jalan kebajikan bagi orang yang beriman tertulis dalam Al Quran surat Al Mu'minun ayat 1 - 11:

"Sungguh, beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barangsiapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampuai batas. Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya, serta orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun