Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sumpah Itu Berat, Bro-Sis!

28 Oktober 2020   16:50 Diperbarui: 28 Oktober 2020   16:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu kuat menanggungnya ? Sumpah itu berat, Bro - Sis!

Banyak orang terkecoh dengan kata sumpah pemuda. Malahan ada yang bertanya 'di mana pemudinya ?' Bacalah kembali teks lengkap sumpah dari Jong Java, Jong Soematra, Pemoeda Indonesia Sekar Roekoen, Jong Islamieten, Jong Bataksbond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpoenan Peladjar  Indonesia, mengambil keputusan dan membacakan sumpah pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106 menjadi saksi dibacakannya sumpah oleh Soegondo. Sedangkan perumusnya adalah Moehammad Yamin.

Teks tersebut  berbunyi :

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Jelas tertulis ada kata poetra dan poetri Indonesia. Artinya pemuda dan pemudi Indonesia. Bukan hanya pemuda saja bersumpah. Ingin bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Ingin berbangsa satu, bangsa Indonesia. Juga ingin menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Jadi ini sumpah tidak bias gender ya. 

Sumpah itu berat, Bro - Sis!

Dalam Undang-Undang Kepemudaan, batasan usia pemuda adalah 16 tahun hingga 30 tahun. Merujuk tahun 2020 ini, maka pemuda adalah mereka yang lahir antara tahun 1990 - 2004. Generasi milenial atau gen-Y dan gen-Z adalah pemuda. Sedangkan orang tua mereka termasuk gen-X dengan karakteristik  mandiri, lahir dan dibesarkan oleh orang tua baby boomers yang workaholic, efisien, career-minded, berpegang teguh pada prinsip. 

Karakteristik gen-Y adalah optimistik, idealis, individualis, tumbuh besar saat era digital mulai berkembang, mencari pekerjaan yang sesuai passion, mudah bosan. Sedangkan karakteristik gen-Z adalah lahir saat teknologi sedang berkembang pesat, menginginkan segala sesuatu yang serba instan, kurang ambisi untuk bisa sukses, sangat cepat beradaptasi dengan teknologi. 

Berbagi pengamalan pribadi nih ... Aku adalah gen-X kelahiran tahun 1970. Dua anak laki-lakiku adalah gen-Z berusia 24 tahun dan 20 tahun. Mereka pemuda menurut definisi Undang-Undang Kepemudaan. Kaka dan Mas, begitu biasa aku memanggil mereka. Kaka alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Saat ini sedang merintis usaha mandiri / entrepreneur di bidang peternakan ayam kampung. Mas adalah mahasiswa semester 5 di prodi Perencana Wilayah dan Kota (dulu Teknik Planologi) ITB.

Dalam diskusi tentang isi sumpah pemuda. Kaka dan Mas berpendapat, pemuda masa itu keren banget! Hebat. Kenapa demikian ? Usia para peserta kongres saat itu berkisar antara 17 - 20-an tahun. Moehammad Yamin saja baru berumur 25 tahun. Soegondo ketua kongres baru berumur 23 tahun. Ajib kah ? Gen-Y dan gen-Z yang masih memilih jadi kaum rebahan harus malu kepada para pendahulu. 

kakamasibu-5f9937aad541df6bb91e7402.jpg
kakamasibu-5f9937aad541df6bb91e7402.jpg
Konsekuensi dari sumpah pemuda tentu harus terus dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Bertanah air satu -NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bersatu sebagai bangsa yang dasarkan Pancasila. Tidak menggadaikan tanah air kepada siapapun. Tidak berkhianat dan menjadi kaki tangan asing untuk menguras kekayaan alam Indonesia. Tidak menjual kedaulatan negara hanya demi kekuasaan atau jabatan. Tidak merusak alam dan lingkungan sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan segelintir orang saja. 

Sumpah itu berat, Bro - Sis!

Di era kekinian ketika lapangan pekerjaan harus diciptakan, maka pilihan menjadi wirausaha adalah tepat. Menjaga keberlangsungan ekonomi negara juga bagian dari bersumpah agar kita tetap bertanah air satu dan berbangsa satu. UMKM dengan produk lokal sejatinya adalah wadah perjuangan. melawan gempuran produk impor. Kaka sedang memperdalam produk ayam kampung umbaran. Ayam asli Indonesia. Bersaing dengan produk daging impor adalah tantangan berat ... Semoga kuat para peternak lokal menembus pasar produk daging. Harga pakan masih tinggi karena jagung dan kedelai masih impor. Miris!

Mas sedang belajar merencanakan wilayah dan menyusun kebijakan yang baik dan benar. Keberpihakan kepada rakyat Indonesia harus diutamakan. Jangan sampai rakyat tidak bisa memiliki tanah, tidak mampu membeli rumah, bahkan sampai kehilangan akses kepada tanah airnya sendiri. Banyak pengusaan tanah yang tidak pada tempatnya. Lahan perkebunan rakyat beralih menjadi perkebunan privat / perusahaan, bahkan asing pun memilikinya. Contohnya perkebunan sawit. Ada lokasi pantai dan pulau yang dikuasai perusahaan, hingga rakyat kehilangan akses pemanfaatannya. Atau hutan adat yang akan diubah menjadi hutan industri atau pertambangan. Bercermin dari kasus Kendeng, betapa rakyat sulit mendapatkan keadilan lingkungan. Sedih!

Sumpah itu berat, Bro - Sis!

Namun kita harus kuat, harus semangat, harus optimis dan harus tegar memperjuangkannya. Bersama. Bergandeng tangan. Saling bahu membahu. Saling mendukung. Saling mendoakan. Demi kebaikan tanah air dan bangsa Indonesia. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun