Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dari Jakarta Mengejar CFD di Solo

5 Juli 2011   17:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:54 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wow ... di CFD Solo memang beda! Sebagai kota budaya dengan slogan keren 'Solo the Spririt of  Java', aku dapat menikmati tarian dan kereta kencana khas solo. Car Free Day Solo yang mengasyikan pernah di tulis oleh kompasianer Niken S (seorang wartawati) dan menginspirasiku untuk membuat jadwal liburan bertepatan dengan minggu terakhir di bulan Juni 2011. Sama seperti di Jakarta. Namun, tentu tak sama dalam rasa dan nuansa. Rumah keluarga di Solo ada di kawasan alun-alun Selatan, tepatnya dekat soto Gading yang terkenal itu loh! Nah ... dari sana anak-anak bersama ayahnya bersepeda menuju jalan Slamet Riyadi yang ditutup selama empat jam (dari pukul 06.00 - 10.00 WIB) untuk digunakan para pesepeda dan pejalan kaki. Udara sejuk mengiringi perjalanan melintasi alun-alun yang terkenal karena ada kandang kebo bule dan kereta jenazah. Pintu gerbang keraton yang megah berwarna biru membuat suasana sepertinya kembali ke masa lalu. (eh ... tengok ke kanan deh! dipojokan ada penjual nasi liwet enak dan murah sebungkus hanya Rp. 4.000,-. Duduk lesehan sebentar menikmati sarapan khas Solo agar kuat mengayuh sepeda).

13098618852093870245
13098618852093870245
Sebuah panggung di buat di Ngarsopuro untuk menampilkan beragam atraksi menarik seperti tarian, drumband anak-anak, dan lagu-lagu.
1309861822546365348
1309861822546365348
Kami beristirahat di depan Keraton Mangkunegaran. Ada sebuah hotel yang memiliki desain unik dan menarik. Trotoar di sepanjang jalan ini juga sangat lebar, bersih, dan sejuk karena ditanami pohon-pohon besar. Lebih asyik lagi kami bisa duduk santai di kursi yang lingkari batang pohon. Aku dan Kindi berboncengan sepeda menuju pasar antik (sayangnya belum buka). Halamannya yang nyaman digunakan oleh sekelompok ibu-ibu untuk melakukan senam pagi.
13098618431791970857
13098618431791970857
Tontonan menarik lainnya adalah tampilnya beragam komunitas seperti pencinta reptil (ada yang bawa ular besar sekali ...) ada juga komunitas pencinta anjing dan tentu sepeda ontel. Kembali ke rumah, kami melewati alun-alun Utara dan menikmati indahnya bangunan masjid Agung serta Keraton Kasunanan. Sungguh asyik CFD di Solo, tak terlupakan deh! Wisata lain yang bikin kangen balik lagi ke Solo ada di lapak ini http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/10/22/wisata-asyik-seputar-solo-497537.html. Monggo mampir ... NB : Niken ... aku sempat datang di Solo Batik Carnival tapi tak sampai selesai acaranya. Anak-anak terlalu lelah, akhirnya kami menikmati jajanan malam di Gladak depan PGS. Tak lengkap liburan kita bila tak mampir ke Yogyakarta. Nah ... Aku sampai ngidam keliling kota naik becak loh! Liputannya ada di sini http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/05/27/ngidam-numpak-becak-di-yogya-559786.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun