Mohon tunggu...
Dewi Kurniawati
Dewi Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang melakukan KKN di Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 Tak Mengubah Semangat Anak Tetap Sekolah walaupun Daring

27 Juli 2021   13:57 Diperbarui: 27 Juli 2021   17:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah lebih dari satu tahun lamanya pandemic covid-19 menyerang Negara Indonesia ini, sudah lama pula pandemic covid-19 ini juga menyerang seluruh bidang tak terkecuali pada bidang pendidikan. Hampir semua kegiatan yang berjalan di area gedung pendidikan diberhentikan dan digantikan dengan kegiatan online atau daring. Sejak bulan Maret 2020 kegiatan belajar online menjadi alternative yang harus diambil  ditengah situasi pandemic ini untuk mencegah adanya penyebaran virus covid-19 yang semakin meluas.

Pemerintah juga sudah melarang adanya kegiatan akademik disekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi, memperketat protocol kesehatan dan yang lainnya. Semua itu pemerintah lakukan untuk mengurangi angka kenaikan covid di Indonesia. Banyak juga pekerja yang mulai menganggur karena diberhentikan kerjanya oleh perusahaan. Banyak juga tenaga pendidik yang mulai susah mencari pekerjaan karena situasi yang sulit ini.

Sebagai penulis sekaligus mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di sekolah dasar ada banyak sekali kendala yang dihadapi oleh guru-guru sekolah. Jangankan gurunya, bahkan wali murid dan juga murid itu sendiri mengalami kesulitan belajar dikarenakan system pembelajaran daring ini. Saya selama beberapa minggu sudah mencoba membantu guru-guru di sekolah dasar, mulai dari administrasi, membantu penguatan pembelajaran, mendampingi guru untuk mengurusi semua mata pelajaran, mendampingi anak murid demi kelancaran belajar dan juga melakukan pendampingan kepada wali murid agar siswa tetap mau belajar dan agar para orangtua juga semangat menghadapi pandemic covid-19 ini.

Di tengah Pandemi ini dalam menggunakan pembelajaran daring tentu memberikan dampak bagi yang menjalankannya. Salah satu dampak positifnya adalah guru dan siswa jadi mampu dalam menggunakan aplikasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih fleksibel karena bisa dilaksanakan dimana dan kapan saja. 

Selain itu pembelajaran daring ini juga memiliki dampak negatif bagi yang menjalankannya. Seperti terjadinya kesalahpahaman, karena komunikasi dilakukan tanpa tatap muka, jaringan internet sering tidak lancar terutama daerah pelosok yang susah jangkauan sinyal dan akses internet, dan memerlukan teknologi yang baik.

Adanya pembelajaran daring ini membuat dilema tersendiri bagi orang-orang yang menjalankannya, baik para siswa, guru, terutama bagi orangtua yang harus mendampingi anak-anaknya belajar, terlebih lagi orangtua yang memiliki lebih dari satu orang anak. 

Tak jarang orangtua banyak yang mengeluh dan merasa kewalahan akan pembelajaran daring. Anak-anak tentunya membutuhkan pendampingan dalam belajar, mereka harus melaksanakan berbagai macam tugas yang harus dikumpulkan dalam waktu yang telah ditentukan.

Guru dalam pembelajaran daring ini juga mempunyai dilema tersendiri, yakni sulitnya mengukur pencapaian pembelajaran karena antara materi yang satu dengan yang lainnya. Terkadang ada diantara peserta didik yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dan kalaupun ada menyelesaikan tentunya sulit memastikan apakah itu hasil kerjan anak atau hasil kerja orang lain, dalam hal ini tentu orangtua.

Oleh sebab itu, saya memiliki program kegiatan sendiri untuk membantu guru, orang tua dan juga murid untuk bisa lebih gampang memahami pelajaran, yaitu dengan adanya kegiatan belajar tambahan dihari sabtu setelah kegiatan belajar mengajar disekolah selesai. 

Program Kegiatan belajar tambahan yang saya jalankan cukup membantu anak-anak untuk tetap semangat belajar walaupun dimasa pandemic seperti sekarang ini, melalui whatsapp group ataupun video call, mereka sangat aktif jika diajak tanya jawab seputar pelajaran yang belum mereka pahami ataupun yang mereka sukai. Program kegiatan belajar yang saya lakukan juga cukup menarik, kadang saya melakukan system bercerita terlebih dahulu ataupun menceritakan kembali apa yang teman-teman ceritakan diawal. 

Itu membuat semangat belajar mereka menjadi menggebu-gebu, rasa ingin tahu mereka juga sangat besar walaupun ada yang mengalami kesulitan  seperti orang tuanya tidak memiliki handphone dan juga tidak mempunyai akun whatsapp tetapi karena mereka belajar bersama-sama walaupun dengan 1 handphone yang dipakai beramai-ramai itu malah akan membuat mereka saling support dalam belajar. Tidak ada kata menyerah dan terlambat untuk belajar. Belajar bisa lewat apapun, kapanpun dan dimanapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun