Menjadi Konsumen Cerdas saat Mudik dengan Cek BPOM dan Cek KLIK

Mengenali komposisi obat berbahaya nampaknya tak harus repot, melakukan test lab bagi masyarakat awam seperti saya, apalagi kalau mendadak di perjalanan mudik kali ini.

Doc.pom.go.id

Saya mengantongi 4 cara jitu nih, untuk memastikan produk yang saya konsumsi aman bagi kesehatan.

BPOM menghimbau masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan 4 langkah ini terdengar ditelinga saya kala ulang tahun BPOM ke-16 beberapa waktu lalu. 

Kalau Klik biasanya identik dengan "nge-like" social media, sekarang ada  Cek KLIK cerdas ala BPOM muncul menjadi "angel" yang berbeda. Selain peraturan dari BPOM yang mengatur tentang bahan kosmetik, bahan pangan, minuman ,dan obat yang tercantum pada Kodeks  atau yang diakui menurut undang-undang yang berlaku, BPOM nampaknya mengimbangi kebutuhan para generasi milleneal pecandu teknologi yang lekat dengan akses mudah cepat ala digital dengan sosialisasi program Cek KLIK ini.

Jadikan diri , Konsumen cerdas dengan Cek KLIK

"Apa sih daritadi ngomongin program BPOM klak klik klak klik mulu" hehehe penasaran ya?"

 Ini nih, saya mau bagi pengalaman menarik saya, mengenai Cek KLIK.

Doc.pom.go.id/ Cek KLIK

Cek KLIK sususan huruf membentuk kata yang mudah dilafalkan bermakna cek Kemasan, Label, Ijin Edar ,dan Kedaluwarsa. Ini merupakan cara cerdas saya sebagai seorang konsumen ketika saya menjumpai produk-produk kosmetik, makanan, minuman yang saya jumpai pada saat perjalanan mudik, supaya saya tidak tertipu massal oleh produk abal-abal ataupun illegal.  Nah,cara ampuh ini, cara praktis yang bisa kita kantongi di "pocket" kita melalui perantara kecanggihan gawai yang kita miliki.

Himbauan BPOM tentang Cek KLIK bisa kita jadikan daftar list lifestyle kita di era milleneal untuk jadi konsumen cerdas.

- Kemasan

Dalam memilih sebuah produk, sesuai anjuran BPOM kita harus mengintip sampai ke akar-akarnya, pastikan segel masih terkunci, pembungkus dalam kondisi baik tidak rusak, masih terlihat baru, ataupun bahan yang digunakan sebagai "kemasan" apakah berbahaya atau tidak.