Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Re-Branding" Koperasi untuk Milenial Supaya Tidak Disebut Badan Usaha Kuno

23 Juni 2018   02:01 Diperbarui: 23 Juni 2018   10:53 2263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc.kasfo.blogspot/sekolah mewah di Denmark

Doc.olympicresidence
Doc.olympicresidence
Jika saja para generasi muda terjun dalam dunia Koperasi kemudian dengan fresh brain nya menyumbangkan gagasan-gagasan baru untuk berkembangnya Koperasi Indonesia tentunya ini akan menjadi nadi bangsa untuk peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebab visi Koperasi untuk kesejahterahan anggota ditentukan oleh anggotanya, mau dibawa kemana Koperasi ini.

ICA (International Cooperative Alliance) telah merilis 300 koperasi skala International, dan Indonesia berhasil mengirimkan satu Koperasi  Warga Semen Gresik, ini salah satu bukti bahwa Koperasi menjadi pusat perhatian dunia dalam gerakan ekonomi, perputaran uang di Koperasi Warga Semen Gresik ini mencapai 50.765.00 milyar USD.

Doc.kwsg.com /RAT koperasi warga semen gresik
Doc.kwsg.com /RAT koperasi warga semen gresik
Hmm siapa bilang Koperasi tak bisa kejar omset miliyaran? Ini ada nih "warrior" koperasi dari Indonesia, masih bilang Koperasi gak bisa go international ? buang jauh-jauh stigma kuno itu ya guys. Koperasi saat ini butuh sekali generasi milleneal yang memiliki pemikiran jitu, sehingga perkembangan Koperasi bisa sampai kelas dunia, dan tak ada lagi istilah "hibernasi".

Faham Koperasi yang salah kaprah

Jauh hari dari masa milleneal koperasi sering dijadikan ajang pencari keuntungan sepihak maupun untuk ajang " Korupsi", menyebabkan Koperasi menyimpang dari dua tiang : solidaritas (semangat setia bersekutu) dan individualitas (kesadaran akan harga diri alias sadar diri ).

Doc.koalisiseni.or.id/Bung Hatta bapak koperasi Indonesia
Doc.koalisiseni.or.id/Bung Hatta bapak koperasi Indonesia
Bung Hatta, yang tersohor namanya menjadi Bapak koperasi Indonesia membedakan individualitas dan individualisme. Bagi Bung Hatta individualisme menuntut perorangan betindak mencapai keperluan hidupnya, faham ini tak mengkehendaki orang-orang diikat oleh masyarakat, sedang individualitas yang dimaksud Bung Hatta yakni sifat yang mencerminkan kehalusan budi pekerti dan keteguhan watak seperti kejujuran.

Dua sifat (solidaritas &individualitas) tersebut harus melandasi gerakan Koperasi atau Koperasi akan dijadikan alat untuk menimbun keuntungan pribadi. Oleh sebab itu, hal tersebut harus dipahami oleh para generasi milleneal, untuk lebih memahami bagaimana landasan yang solid menciptakan gerakan koperasi yang handal menuju kesejahterahaan bersama.

Doc.Plukme
Doc.Plukme
Bhineka Tunggal Ika semboyan kuat yang melambangkan kebersamaan dalam segala perbedaan dalam ras, suku, adat dan budaya, tak menjadi masalah dalam pembentukan keanggotaan Koperasi, sebab persyaratan menjadi anggota Koperasi tak seribet dengan penerimaan karyawan ataupun pegawai.

Koperasi tak melulu tentang simpan-pinjam ataupun beli pulpen

Jumlah Koperasi di Indonesia mencapai ribuan, namun 70% diantaranya tinggal papan nama, banyak yang menjadi korban liberalisme ekonomi ataupun karena salah urus. Selama ini banyak masyarakat ataupun generasi milleneal yang jika mendengar kata "Koperasi" maka hal tersebut identic dengan simpan-pinjam dan koperasi yang menjual alat tulis di sekolah.

"Yuk, Kita luruskan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun