Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Misteri di Balik "Sex" menjadi Alasan Perselingkuhan

1 Mei 2018   01:32 Diperbarui: 1 Mei 2018   02:42 2977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hay guys, pembahasan artikel saya kali ini agak sedikit panas, yakni tentang keharmonisan rumah tangga. Berdasarkan rumpian mami sosialita, mami rumah tangga atau kantoran pembahasannya semua hampir sama jika membicarakan tentang hal yang satu ini.

Ktika mendengar adanya "pelakor" atau bahasan "polygamy" waaahhh langsung terdengar riuh serta mengungkapkan "namanya juga laki-laki" hahaha.

Baik guys saya ingin meluruskan hal tersebut bukan saya membela satu pihak, tapi kita kenali dulu nih sistim kodrat dan cara kerja otak pria dan wanita sebelum timbul saling menjudge satu sama lain.

Saat pria berpendapat wanita selalu terbawa perasaan, sedangkan pria selalu memakai logika dan hanya berpikir tentang "sex" semata, alih alih semuanya saling menyalahkan namun tetap "menikah" hahaha. Mari kita luruskan dan kita cari nih jalan tengahnya, kita pahami dulu mengenai pola pikirnya tadi

Menurut seorang pakar Michael Gurian,penulis buku What could he be thingking? How a man's mind really work, menjelaskan bahwa ternyata ada perbedaan guys antara otak pria dengan otak wanita dimana otak pria ukurannya seperempat lebih kecil dibandingkan dengan wanita. Bila kebanyakan menggunakan belahan otak kanan sedangkan wanita bisa memaksimalkan fungsi otak keduanya.

Hal ini terbukti ketika mereka mengerjakan suatu pekerjaan, pria akan focus pada satu hal dan menentukan prioritas sedang wanita ia akan mampu menopang segala pikiran secara maksimal walaupun harus memikirkan dan mengerjakan banyak hal. That's why guys, ada pepatah mengatakan jika ada pemimpin wanita yang bisa menggunakan logika maka ini bisa menghancurkan dunia. 

Seperti kisah patih Gajah Mada  yang hancur hanya karena tipu daya wanita padahal strategi perangnya sebelumnya tak dapat diketahui. Maka dari itu disini pria dijadikan pemimpin dikarenakan memakai logika hahaha jadi kalau disakiti tidak cenderung memakai perasaan, bukan membela ya ? Tapi tetap ya guys gen kecerdasan si anak itu didapatkan dari gen ibunya.

Kemudian kembali kita bahas tentang "Golden period" tadi setelah bagaimana tahu sistim kerja otaknya kita lihat nie pembagian otak pria dan wanita apa sih yang ada dipikiran mereka

Perbedaan otak wanita dan pria

Saya akan beri penjelasan sederhana, dalam isi otak pria memang sex merupakan hal yang dominan dimana itu adalah merupakan 80% dari hal yang pria butuhkan dan pada wanita itu hanya 40% pikirannya soal sex. 

Tapi eitsss tunggu dulu, itu soal isi presepsi pikiran, namun menurut beberapa penelitian nafsu wanita dan pria itu sebenarnya memiliki perbandingan 9:1, kaget bukan? Itu sebabnya pada wanita bisa terjadi yang namanya multipleorgasme jadi mencapai titik klimaks berulang dan pada pria hanya beberapa kali saja dalam setiap periode hubungan.

Lalu pertanyaannya kenapa sih masih banyak pelakor? dan kenapa sih banyak perselingkuhan ?

Doc. beritaindoterkini
Doc. beritaindoterkini
Dari hal tersebut kita bisa melihat,80% pada pria adalah sex, sedang wanita 40% . dilansir dari pernyataan beberapa ahli dalam sperma terdapat sebuah kandungan sulfur kurang lebih 3%, zat ini menyebabkan panas pada tubuh dan memberikan sensasi dimana harus dilepaskan sesegera mungkin tanpa penundaan, didorong dengan adanya kandungan nitrogen didalamnya, bayangkan saja mobil kalau diberi kekuatan turbo nitrogen seperti apa. So disini lah hal yang harus dipahami wanita, untuk pemenuhan kebutuhan sex pada pasangannya, jadi dalam perasaan wanita terkadang tak masuk dirasa mengapa hanya karena ditunda si pria ini "jajan".

Namun, disisi lain yang harus dipahami pria adalah wanita menggunakan rasa, untuk melampiaskan nafsunya, ia memiliki produksi hormon oxytocin yang lebih tinggi sehingga dia senang bercerita akan banyak hal terlebih dulu, so bikin pasanganmu nyaman dengan saling mengkomunikasikan.Kita tetap harus memakai sisi manusiawi berupa toleransi Hehehe

Ini tak hanya dalam medis ya guys, namun dalam beberapa kitab agama yang saya baca tafsirannya juga membenarkan hal ini, lagi-lagi kembali ke kodrat ya.

Nah, ini yang penting, Kok dia gak seromantis dulu sih?Pahami dulu guys, secara medis hormone testosteron pria itu produksinya lambat laun semakin menurun seiriang bertambahnya usia, demikian pula wanita. Maka ini menyebabkan frekuensi "romance" menurun.

Selain itu dengan seiring usia pernikahan maka akan ada dimana zona jatuh cinta akan menjadi zona sahabat, ini yang terkadang terkesan "anyep" yang menyebabkan gairah menurun dan keharmonisan lesu. Padahal inilah masa kecocokan berlangsung yang disebut patnership,zona ini jika bisa dikomunikasikan dengan baik akan menjadi Golden period pada pernikahan, dimana si pria dan wanita akan bisa jatuh cinta pada orang yang sama.

Pria membutuhkan me time, focus pekerjaan, aktualisasi diri dan kesibukan lain untuk menunjukkan kelaki-lakiannya. Sedang wanita jangan pernah merasa diperlakukan seperti IRT, disini pria juga harus memahami bahwa pasangan bukan pembantu namun ia adalah support yang terkadang membutuhkan bantuan dan kasih sayang yang sama hangatnya ketika bertemu diawal dulu.

Nah, maka disini peran masing-masing memahami kebutuhan yang bebeda adalah hal yang harus dilakukan dalam komitment. Namun, lagi-lagi pasti akan ada pernyataan wanita dengan dalih

"Halah laki mah udah dimasakin enak, anak diurus beres, aku udah cantik, langsing sabar tapi kalau kaya dikit langsung isinya kalau gak selingkuh ya polygami"

Kemudian si pria serontak tak mau kalah menanggapi

" Wanita jaman sekarang gila harta, sudah sedikit ditinggal selingkuh cerai,padahal kitanya udah baik, belum lagi ada yang gak mau ngurursin suami, ogah digituin ya si suami jajanlah" , ufhttt serba salah.

Melihat data perceraian di Indonesia yang terus meningkat, faktor pertama perceraian adalah faktor ekonomi, dan yang kedua adalah perselingkuhan. Saya akan bicara pada sebuah titik dimana semua peran terpenuhi namun pasangan tetap selingkuh juga, cantik sudah baik sudah hebat diranjang sudah, yang pria mapan sudah, penyayang ia, service okay dan sebagainya.

Gen DRD4 (Dopamine Reseptor D4)

Kita bicara masalah gen guys, penelitian menunjukkan bahwa pada pria yang doyan selingkuh, sensasi deg-degan campur bahagia karena tidak (atau belum) ketahuan selingkuh akibat dorongan dopamin ini malah semakin membuat mereka semakin geram bak singa yang mencari mangsa. Sedang pada wanita yang sering terjadi adalah mutasi gen vasopressin, dimana gen pemberi rasa bahagia yang diproduksi di hipotalamus ini mengeluarkan sensasi bahagia berlebihan yang menyebabkan rasa ingin berselingkuh saat marasakan sentuhan pria lain melalui jabat tangan atau berpelukan.

Doc. Hookingupsmart
Doc. Hookingupsmart
Di sisi lain, kecenderungan berselingkuh pada sebagian orang juga dipengaruhi oleh keragaman gen dalam rantai DNA tubuhnya. Dari hasil penelitian milik peneliti asal State University of New York (SUNY) Binghamton, orang-orang yang memiliki varian tertentu dari reseptor D4 polimorfisme (gen DRD4) lebih mungkin untuk berselingkuh dan jajan seks diluar rumah daripada orang orang yang tidak memiliki DRD4.

DRD4 ini adalah dopamine reseptor D4 yang mempengaruhi kadar dopamine otak. Orang yang memiliki gen ini memiliki dua kali lipat sifat ketidaksetiaan, sebab mereka memiliki sensasi ingin mengulang-ulang sesuatu menantang dan menguji sampai mana batasan mereka dengan berbagai atraksi. 

Efek dari gen ini sama halnya dengan efek pada seorang alkoholik atau pecandu narkoba maka ada pepatah mengatakan "kalau sudah pernah selingkuh, itu mesti watak dan diulang-ulang" dengan catatan semua factor pemicu lain terpenuhi dengan baik namun tetap selingkuh.

BDP (Borderline Disorder Personality)

Perselingkuhan juga bisa terjadi karena rusaknya fungsi otak disebabkan karena konsumsi obat atau alcohol, sehingga hal ini berdampak pada kejiwaan si pemakai. Dan ada pula perselingkuhan tinggi terjadi pada penderita Borderline personality disorder atau "narsis" yang berlebihan, jadi orang dengan BPD selalu mencari perhatian dan haus perhatian.

Demiikianlah guys, share saya kali ini melalui artikel ini. Jadi banyak factor yang harus kita pahami, semoga hal-hal yang disampaikan dalam artikel ini dapat membantu kita semua merubah sudut pandang dan memperbaiki diri untuk lebih tahu bagaimana pria bagaimana wanita, dan goal nya seperti apa dan dimana sehingga kita semua dapat menemukan "golden period" yang langgeng.

present by dewi krisna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun