Mohon tunggu...
Dewi erowati ass
Dewi erowati ass Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran prodi Ilmu Komunikasi PSDKU

saya merupakan mahasiswa semester satu Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Regenerasi Nelayan di Pangandaran: Apakah Nelayan di Pangandaran Terancam Punah?

29 Desember 2023   19:45 Diperbarui: 29 Desember 2023   20:37 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nelayan merupakan pekerjaan yang biasa kita jumpai di wilayah pesisir pantai di Indonesia. Menurut laporan dari dokumen Statistik dan Sumber Daya laut dan Pesisir 2021 pekerjaan ini terus mengalami penurunan dalam 1 dekade terakhir. 

Terdapat penurunan jumlah nelayan sebanyak 330.000 orang  dalam sepanjang tahun 2010-2019, dimana pada tahun 2010 jumlah nelayan tercatat sebanyak 2.16 juta orang. Namun pada tahun 2019 lalu, jumlahnya tercatat hanya 1.83 juta orang

Kab.Pangandaran termasuk salah satu kabupaten yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Nelayan merupakan pekerjaan utama sebagian besar warga di Kab. Pangandaran yang khususnya berada didaerah pesisir pantai. Namun banyak juga masyarakat setempat yang mencari nafkah dengan menyewakan perahu nya sebagai ojek untuk menuju Pantai Pasir Putih dikala tangkapan ikannya sedang sepi. 

Untuk beberapa tahun kedepan apakah pekerjaan nelayan ini akan terus dilestarikan oleh anak cucu dari para nelayan tersebut? Regenerasi nelayan di Pangandaran bisa saja terus berkurang dikarenakan beberapa faktor yaitu diantaranya faktor internal dan eksternal.

Faktor internal dipengaruhi oleh para nelayan yang melarang anaknya untuk bekerja sebagai nelayan dan ini dipengaruhi oleh faktor eksternalnya yaitu seperti cuaca ekstrim dan hasil tangkapan yang kurang memuaskan.

Apakah Pekerjaan Nelayan Bakal Diwariskan Ke Anak Cucu Mereka?

Ajn.net
Ajn.net

Banyak para nelayan di Pangandaran yang melarang anaknya untuk menjadi nelayan seperti contohnya Asep (53). Menurut beliau menjadi nelayan bukalah pekerjaan yang mudah dikarenakan tangkapan yang tidak selalu memuaskan tergantung cuaca. “Saya sebagai orang tua berharap jangan sampai anak saya mengikuti jejak saya sebagai nelayan udah cukup saya saja yang ngerasain susahnya,” ucap beliau saat sedang berbincang dengannya.

Asep sudah menekuni profesi kurang lebih selama tujuh tahun.Asep mengatakan mengapa anaknya dilarang menjadi nelayan dikarenakan nelayan bukanlah pekerjaan yang menjanjikan, terkadang mendapat untung dan juga rugi. 

“Kadang kalau lagi untung ya bisa sehari dapet ber ton-ton tapi kalau lagi rugi ya kadang bisa aja sehari ga dapet sama sekali malahan nombok uang buat beli bensin,” kata Asep. Asep mengaku bahwa mendingan anaknya kerja yang lain atau merantau aja asalkan pekerjaan tersebut halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun