Mohon tunggu...
Dewi Bahagia
Dewi Bahagia Mohon Tunggu... Penulis dan Owner Cenna Cell Manden

Seorang yang memiliki hobi menulis, membaca, mendesign, online, camping, dan berkreatifitas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kelaparan di Gaza, Butuh Solusi Hakiki

4 Agustus 2025   21:13 Diperbarui: 4 Agustus 2025   21:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kelaparan kering (Sumber : Getty Images/iStockphoto)

KELAPARAN DI GAZA, BUTUH SOLUSI HAKIKI

Oleh : Dewi Masruroh

"Kita seharusnya tidak berurusan dengan kelaparan di Gaza – biarkan dunia yang mengurus mereka. Tidak ada bangsa yang memberi makan musuhnya. Apakah kita sudah benar-benar gila? Haruskah kita peduli dengan makan malam mereka?" Politisi sayap kanan dari Otzma Yehudit sekaligus Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, berpandangan Israel seharusnya tidak khawatir tentang kelaparan di Gaza, meski hal itu menuai beragam kecaman. (news.republika.co.id/31/7/2025)

Begitu pilu nasib rakyat Palestina di perbatasan daerah Gaza, kelaparan berkelanjutan yang telah terjadi di daerah tersebut membuat anak-anak dan wanita mengalami gizi buruk, bahkan jika dihitung, jumlahnya mencapai sekitar sembilan puluh ribu orang lebih.

Sudah menjadi watak buruk, dari zaman dahulu  jika pihak zionis selalu menambah penderitaan rakyat Gaza dengan mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan kaum muslimin tersebut. Mereka menganggap penduduk kaum muslim Palestina adalah musuh yang harus dibiarkan mati kelaparan. Sungguh sangat tidak manusiawi.

Selain membuat statemen yang menyakitkan, tentara Zionis Israel pun memanfaatkan peluang untuk membunuh rakyat Palestina yang sedang berebut bantuan makanan, dengan menembakinya secara membabi buta. Ada sekitar 1.060 orang telah syahid dan 7.200 orang mengalami luka-luka ketika ingin mendapatkan bagian makanan. Mereka juga menembaki dan meledakkan truk-truk pengangkut bahan bantuan yang datang ke Gaza.

Sungguh perbuatan tersebut sangat tidak manusiawi dan semakin mengancam keselamatan kaum muslimin di daerah Gaza.

Jika dihitung-hitung, sudah ada sekitar 59.676 penduduk Palestina telah meninggal sejak terjadinya agresi Zionis Israel kepada penduduk Gaza yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 sampai tanggal 25 Juli 2025.

Bagaimana menangani masalah tersebut? sebagai kaum muslim, kita seharusnya membantu meringankan penduduk Gaza secara tuntas dengan jihad serentak yang dipimpin oleh seorang pemimpin kaum muslimin atau yang disebut dengan kholifah. Seorang kholifah akan mengomando dan menyatukan seluruh kaum muslimin yang ada di negeri Timur Tengah, Asia, Eropa, dan Afrika untuk membantu secara totalitas kaum muslimin yang ada di Gaza. Dengan jihad, entitas kaum yahudi kafir harbi fi’lan tidak akan berani lagi mengusik dan membantai kaum muslim.

Kelaparan akut yang terjadi di Gaza adalah PR besar bagi kaum muslim saat ini. Hanya seorang pemimpin atau kholifah yang menjadi perisai dan pelindung kaum muslimin lah yang bisa menuntaskan masalah saat ini.

Mustahil jika saat ini kita hanya mengandalkan pemimpin negeri-negeri kaum muslimi yang ada di semua belahan dunia, karena pemimpin saat ini hanya seperti kucing yang dipelihara oleh tuannya, yaitu kapitalisme. Pemimpin saat ini tidak berani menampakkan taringnya, mereka hanya basa-basi didepan media saja. Dibelakang mereka bekerjasama dengan antek Yahudi untuk kepentingannya sendiri, sehingga sangat tidak mungkin bisa kita harapkan untuk menolong kaum muslim di Gaza.

Pemimpin negeri-negeri kaum muslim yang ada saat ini tidak bisa diharapkan, sekat-sekat nasionalisme sudah sangat mendarah daging didalam hati mereka. Para pemimpin negeri kaum muslim menganggap bahwa penduduk muslim di  Palestina dan Gaza bukanlah bagian dari kekuasaannya yang harus dibela secara serius.

Rasulullah saw. sangat mengecam keras terhadap orang yang telah mengaku beriman, akan tetapi orang itu mengabaikan saudara dan tetangganya  yang sedang kelaparan.

Sabda Nabi :

لَيْسَ بِمُؤْمِنٍ مَنْ بَاتَ شَبْعَانَ، وَجَارُهُ إِلَى جَنْبِهِ جَائِعٌ وَهُوَ يَعْلَمُ

Bukanlah disebut Mukmin orang yang tidur dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangga di sampingnya kelaparan, padahal ia tahu (HR Abu Ya’la).

Untuk itu kaum muslim membutuhkan solusi hakiki, yaitu dengan dakwah menyeluruh disemua aspek kehidupan yang dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis agar kesadaran umat bangkit dari tidur panjangnya dan sadar akan wajibnya jihad dan menegakkan khilafah serta berjuang untuk mewujudkannya islam kaffah.

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Artinya :

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.(TQS.Al-Imran:110)

Wallahua’lam Bissowab

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun