Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pria Idamanku Seorang Gay

15 Agustus 2015   14:06 Diperbarui: 15 Agustus 2015   14:06 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Prince Charming (sumber: loveinterest.wikia.com)"][/caption]

 

"Selamat pagi Kana..."

Aku tersenyum cerah ke arah pemilik suara itu. Aku mendekati pria yang selalu rapi itu yang rupanya telah sigap berdiri di depan lift.

"Maksi bareng seperti biasa?" ujarnya setengah berbisik kepadaku. Yang langsung kubalas dengan anggukan.

Ia mempersilakanku untuk masuk lift terlebih dahulu. Setelahnya ia bersikap seolah melindungiku karena ada belasan lainnya yang bersiap menyerbu bagian yang masih kosong di lift. Menunggu lift berikutnya alamak bakalan lama. Apalagi ada 16 lantai di gedung ini, belum lagi beberapa lantai di basement.

Setelah layar menampilkan angka 4, ia berpamitan denganku. Tentu saja dengan gayanya yang membuatku selalu merasa dipuja. "Sampai bertemu lagi saat makan siang..princess,"

Beberapa yang mendengar tersipu-sipu, ada pula yang berpura-pura batuk. Tidak ada yang kukenal di antara penumpang lift ini, aku pura-pura cuek meski pipiku sudah bersemu merah.

Baru pada lantai 12 aku keluar dari lift. Hanya ada dua orang yang masih tersisa di lift. Semakin atas sepertinya penghuninya semakin jarang. Tapi untunglah markas kami yang terletak di lantai 12 tetap meriah.

Bekerja di perusahaan yang sebagian besar pria memang ada enak tidaknya. Enaknya kita tidak perlu terlalu ribet dengan penampilan. Tidak enaknya kadang kaum hawa dianggap seperti ibu yang mengurus mereka. Dan kali ini aku merasa sial karena menjadi bahan bulan-bulanan.

Ehem, pagi-pagi sudah senyam-senyum kayak gitu. Abis kencan dimana sama Reno?" goda Pak Ade yang demen mencomblangkan aku dengan Reno, si software analyst yang pemalu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun