Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Masih dalam Rangka Merayakan Hari Museum, Yuk Singgah ke Museum Ruwa Jurai Lampung

20 Mei 2025   00:41 Diperbarui: 20 Mei 2025   09:00 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksara Lampung kini makin dikenal luas (dokpri) 

Ada koleksi fosil juga (dokpri) 
Ada koleksi fosil juga (dokpri) 
Di lantai dasar pengunjung langsung disuguhi koleksi tentang benda-benda peninggalan prasejarah, fosil manusia, batuan dan mineral, flora fauna yang ada di Lampung, aneka keramik, aksara Lampung, kain tapis, serta pahlawan nasional terutama Radin Inten II yang namanya diabadikan menjadi nama bandara Lampung.

Gajah dan harimau dulu banyak dijumpai di Lampung. Namun kini habitat gajah terkonsentrasi di Way Kambas. Sementara harimau semakin jarang terlihat karena makin masifnya alih fungsi lahan dari hutan menjadi pemukiman, tempat usaha, dan perkebunan sawit. Lampung juga memiliki habitat penyu hijau.

Lava bom Krakatau 1883 (dokpri) 
Lava bom Krakatau 1883 (dokpri) 

Ada pojok khusus bercerita tentang batu yang diperkirakan dari peninggalan letusan Krakatau tahun 1883. Pada saat itu Krakatau melontarkan ribuan lava sebesar kerikil dengan jangkauan 300 kilometer, yang disebut lava bom.

Peninggalan jaman Megalitikum membuatku takjub. Lokasinya terpencar, ada yang ditemukan Liwa, Lampung Barat, tapi ada juga yang ditemukan di berbagai kawasan di Lampung Timur. Peninggalan Megalitikum di antaranya ada menhir, lumpang batu,arca, dan batu bergores.

Koleksi Megalitikum selalu membuatku takjub (dokpri) 
Koleksi Megalitikum selalu membuatku takjub (dokpri) 

Batu bergores punya keperluan sakral (dokpri) 
Batu bergores punya keperluan sakral (dokpri) 

Batu bergores rupanya sarana upacara sakral untuk memberikan kekuatan gaib terhadap senjata tajam yang diasahkan ke batu tersebut. Batu ini seperti namanya di permukaannya terdapat lima goresan dan satu lubang.

Museum ini juga menyimpan peninggalan agama Hindu, Buddha, dan Islam. Masa klasik Hindu-Buddha di Lampung berlangsung pada abad ke-7 hingga abad ke-16 Masehi.

Peninggalan Hindu-Buddha di Lampung meliputi 8 prasasti, 3 candi, arca, relief arca, dan benda upacara. Prasasti yang tersimpan di museum ini di antaranya Prasasti Palas Pasemah, Prasasti Bawang, dan Prasasti Batu Bedil.

Ada peninggalan agama Hindu dengan arca, prasasti, dan lain-lain (dokpri) 
Ada peninggalan agama Hindu dengan arca, prasasti, dan lain-lain (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun