Setelah proses administrasi rampung, kami pun mulai berkeliling Istana Cipanas. Wah cuaca sungguh mendukung, agak mendung dan hawa begitu sejuk. Kami berencana mengunjungi berbagai tempat, dari bangunan utama, gedung pemandian air panas alam, kolam angsa, Telaga Kahuripan, istal kuda, dan Gedung Bentol.
Sambil berjalan, ada banyak info menarik yang dibagikan oleh Pak Heru yang sudah lebih dari 20 tahun bekerja di Istana Cipanas. Pak Soesilo Bambang Yudhoyono rupanya cukup sering ke Cipanas. Beliau sangat suka menu tahu pong. Beliau kadang-kadang bekerja di Istana Cipanas. Di sela-sela pekerjaannya, beliau juga gemar melukis. Sementara Ani Yudhoyono (alm) gemar memotret.
Bangunan utama kemudian menyambut kami. Bangunan dengan warna dominan putih dan bergaya Eropa- Jawa Barat ini nampak megah dan cantik meski usianya sudah lebih dari satu abad.
Ada bagian serambi depan dan serambi belakang yang bisa dilihat oleh pengunjung. Serambi depan bangunan utamanya berundak dengan kanan kiri dilingkupi kaca. Kayu jati juga memperkokoh dan mempercantik teras dengan lampu kristal.
Dari bagian teras nampak bagian ruang tamu dan lorong menuju kamar-kamar dan ruangan lainnya. Ada sejumlah lukisan yang terpajang dari lukisan Dullah hingga Basuki Abdullah. Ruang tamu juga dihiasi dengan lampu kristal yang cantik buatan negara Slovakia.
Bangunan utama dihuni oleh Presiden dan Wapres beserta keluarganya. Para tamu kenegaraan diterima di ruang tamu.
Di seberang teras ada kolam dengan teratai yang begitu menawan. Wah duduk-duduk di tangga teras sambil menikmati panorama kolam sungguh mendamaikan.
Ada ruang kerja dan ruang makan di bangunan utama. Menu makanan buat Presiden dan Wapres sendiri umumnya adalah masakan khas nusantara seperti sayur lodeh trubus, telur ongker, pepes oncom, dan sajian lainnya.
Nah, bagian serambi belakang bangunan juga ada semacam tempat bersantai. Ada beberapa kursi yang nyaman dengan dinding dikelilingi lukisan-lukisan indah bertema pemandangan.
Selain bangunan utama, juga ada beberapa paviliun dengan nama-nama pewayangan untuk para menteri dan para tamu lainnya. Ada Paviliun Yudistira hingga Nakula dan Sadewa. Juga ada Paviliun Arjuna dan Bima.