Tembang Hive Mind itu brutal seperti lagu dalam album awal Slipknot yang berjudul (sic). Dengarkan saja pakai earphone, tetangga kalian bisa kaget mendengarnya. Ini lagu kemarahan yang meluap. Ada kejutan menjelang bagian penutup lagu.
Lagu-lagu berikutnya juga cadas. Rupanya usia bagi Corey Taylor dkk hanyalah angka. Mereka tetap prima dan konsisten di jalur metal meski usia mereka rata-rata sudah di atas 50 tahunan.
Lagu Warranty agak melelahkan didengar. Tembang Medicine for the Dead menggunakan unsur elektronika dan samples, di mana merupakan peran dari Craig Jones dan Sid Wilson. Setelah mendengar Warranty, lagu ini jadi menenangkan.
Tembang Acidic memiliki musik unik di bagian awal dan akhir. Sedangkan tembang Heirloom dan H377 mirip dengan Warranty agak melelahkan didengar meski tak sebrutal Warranty.
Lagu De Sade ini memiliki nuansa seperti rock lawas 90an. Merdu, cadas, dan powerful. Lagu penutup, Finale di awal terasa balada. Namun kemudian tensinya terus menaik.
Secara umum album ketujuh ini tetap cadas dan brutal. Hanya beberapa lagu agak melelahkan didengar. Lagu Yen dan Finale adalah favoritku dari album ini.
Berikut video klip Yen yang memiliki unsur cult dan misterius.Â
Favoritku masih album debut mereka disusul album Iowa. Lagu-lagu mereka yang gelap dengan intro panjang malah menarik dan cocok jadi trademark Slipknot.
Slipknot saat ini digawangi sembilan personel, enam di antaranya masih personel lawas seperti Sid Wilson (0), James Root (4), Â Craig Jones (5), Shawn Crahan (6), Mick Thomson (7), dan Corey Taylor (8). Tiga lainnya merupakan personel anyar, seperti Alessandro Venturella (bas, piano), Jay Weinberg (drum), dan Michael Pfaff (perkusi, backing vocal).
Jadi penasaran bagaimana aksi mereka di Jakarta pada bulan Maret nanti. Moga-moga lagu-lagu tiga album awal lebih banyak dimainkan.