Minus lainnya yaitu kehadiran beberapa pemain figuran dengan busana yang menurutku kurang cocok untuk latar awal tahun 2000-an. Di luar kekurangan tersebut, film ini cukup berhasil menyajikan kisah misteri dengan unsur nilai-nilai kelokalan yang kental.
Oh iya film "Tarian Lengger Maut" yang diproduksi oleh Aenigma Picture bekerja sama dengan Visinema Pictures ini selama proses produksi menggunakan zero waste movement, yaitu meminimalkan sampah. Semua kru menggunakan peralatan makan minum yang bisa digunakan ulang.
Selain itu, 70 persen dari kru film adalah pekerja kreatif lokal. Keterlibatan mereka dalam film ini menunjukkan dukungan Visinema Pictures dan Aenigma Picture kepada seniman lokal agar mereka dapat mengangkat budaya lokal. Siapa tahu ke depan juga muncul rumah-rumah produksi lokal di Banyumas seperti di Makassar dan Yogyakarta.
"Tarian Lengger Maut" ini akan tayang mulai 13 Mei mendatang secara serentak di bioskop. Jadi kalian bisa nonton film ini selama libur lebaran bareng keluarga di bioskop terdekat.
Akhirnya tahun ini film lebaran kembali hadir. Tetap ikuti protokol kesehatan ya selama nonton di bioskop.