Wabah dari Penguasa Ilmu Hitam dalam Cerita Rakyat "Calon Arang" dan Pesan Moralnya

Cerita-cerita tentang Kerajaan Kahuripan dengan Raja Airlangga di Kota Malang relatif kalah populer bila dibandingkan kisah Kerajaan Majapahit, Singosari, dan Kanjuruhan. Padahal Kahuripan adalah kerajaan yang cukup besar dan ada banyak cerita rakyat menarik di dalamnya. Salah satu cerita rakyat menarik pada masa pemerintahan Airlangga adalah wabah akibat teluh dari perempuan sakti bernama Calon Arang.

Airlangga adalah seorang raja besar yang dikenal pengayom beberapa agama yang tumbuh di wilayah kekuasaannya. Ia dikenal sebagai raja yang bijak dan juga solutif. Pada masanya ia telah melakukan sejumlah pembangunan, salah satunya adalah Bendungan Waringin Sapta untuk mengantisipasi banjir.

Aku baru benar-benar memerhatikan cerita rakyat "Calon Arang" ketika membaca buku karya Ayu Utami yang situs di Jawa Timur dan sekelumit kisah Calon Arang berjudul "Manjali dan Cakrabirawa". Rupanya cerita rakyat ini juga pernah dilayarlebarkan dengan bintang Suzzanna. Judulnya "Ratu Sakti Calon Arang" (1985).

Oh iya Nyi Calon Arang atau Rangda juga menjadi salah satu karakter video game asal Jepang. Ia muncul di game "Shin Megami Tensei: Night Race". Cerita rakyat "Calon Arang" juga mendunia, ia banyak dibahas di Belanda dan Australia.

Sejak itu aku menggali lebih banyak tentang cerita rakyat ini. Dan rupanya ia memiliki berbagai versi.

Ada dua garis besar cerita rakyat "Calon Arang" dari sudut pandang Jawa Timur dan Bali. Berdasarkan cerita Jawa Timur, Calon Arang adalah janda keji berkekuatan ilmu hitam yang tinggal di rimba. Ia memiliki putri cantik bernama Ratna Manggali.

Ratna menjadi perawan tua karena para pemuda takut kepada ibunya. Melihat hal tersebut Calon Arang makin mengamuk dan menyebabkan kekacauan. Ada semacam wabah yang merengut begitu banyak korban. Raja Airlangga lalu turun tangan dan mengutus Empu Baradah menanganinya.

Versi dari Bali membuatku tertegun. Dikisahkan Calon Arang sebenarnya adalah Ratu Bali yang dikucilkan. Ia lalu membalas dendam dengan kekuatan ilmu hitamnya. Korban pun berjatuhan hingga kekuatan putih barong berupaya membendungnya.

Meski cerita ini memiliki berbagai versi, ada sejumlah pesan moral yang bisa ditarik. Calon Arang versi Bali digambarkan sebagai perempuan yang tersakiti. Ia dikucilkan karena dianggap orang asing karena dari Jawa Timur. 

Dalam versi Jawa Timur, ia mengamuk karena anaknya didesas-desuskan sebagai perempuan yang tak laku. Dengan demikian sebaiknya kita memerlakukan setiap orang dengan baik, tidak menyakiti perasaannya hingga ia mendendam.

Calon Arang disebut juga Rangda dan Ratu Leak (sumber gambar: historia)

Pesan moral berikutnya, berkaitan dengan kemampuan mengontrol amarah. Calon Arang di kedua versi mengamuk dan tak bisa mengontrol amarahnya. Ia menggunakan kekuatan ilmu hitamnya untuk meluncurkan teluh dan membuat wabah. Ia mungkin lalai jika korbannya adalah rakyat biasa. Marah sendiri sebenarnya emosi yang wajar, tapi jangan sampai tak bisa mengontrolnya, hingga menyebabkan kekacauan dan kerusakan.