Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Buron FBI, Pedofilia, dan Skandal Epstein dalam "Jeffrey Epstein: Filthy Rich"

21 Juni 2020   19:16 Diperbarui: 21 Juni 2020   19:09 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasus pedofilia yang melibatkan banyak tokoh dunia (sumber: IMDb/Netflix)

Beberapa hari lalu tersiar kabar buronan FBI yang tertangkap di Jakarta. Rupanya ia terungkap karena warga menyoroti tindakan janggal yaitu perempuan muda yang berganti-ganti ke kediamannya. Membaca kasus ini aku jadi teringat skandal besar di dunia yang juga berkaitan dengan pedofilia. Skandal menyangkut Jeffrey Epstein.

Buronan FBI Russ Albert Medlin rupanya masuk ke Indonesia pada November 2019. Selama di Indonesia ia telah melakukan berkali-kali pelecehan terhadap anak. Ia memesan remaja perempuan yang masih di bawah umur untuk diperlakukan tidak senonoh. Ia juga memiliki kaki tangan yang merekrut anak-anak perempuan tersebut.

Kasus dan cara kerja Russ ini mirip dengan yang dilakukan Jeffrey Epstein. Sama-sama pedofilia dan meminjam tangan orang lain untuk mendapatkan korban-korbannya.

 Kasus investasi ilegal dengan menggunakan skema ponzi yang dilakukan Russ yang membuatnya jadi buronan FBI ini juga mirip dengan yang pernah dilakukan oleh Epstein. Aku jadi menduga-duga apakah ia terlibat dengan Epstein ataukah Russ terinspirasi olehnya.

Skandal Epstein ini dinarasikan di film dokumenter yang tayang di platform digital. Di sini penonton bisa mendapatkan gambaran siapakah Epstein yang kasusnya banyak mendapat sorotan dan kenapa ada begitu banyak gadis muda yang menjadi korbannya.

Serial dokumenter berjudul "Jeffrey Epstein:Filthy Rich" ini terdiri dari empat episode ini dirilis pada akhir Mei silam. Ini bersamaan dengan mulai naiknya lagi perhatian masyarakat ke kasus ini. Apalagi dokumen tentang orang-orang yang terlibat atau pernah bertransaksi dengan Epstein bocor ke publik.


Ada yang menyebut dokumen tersebut hoaks, tapi banyak pula yang mendukung orang-orang yang masuk dalam daftar tersebut diperiksa untuk mengetahui kebenarannya.

Para korban Epstein bersuara (sumber: IMDb/Netflix)
Para korban Epstein bersuara (sumber: IMDb/Netflix)
Begitu banyak nama dalam daftar tersebut. Orang-orang yang pernah berkunjung ke pesta privat Epstein dan yang pernah berhubungan dengannya. Yang mengejutkan dari nama-nama tersebut, ada tokoh-tokoh dunia, pejabat tinggi, dan selebriti ternama.

Gara-gara dokumen ini kasus Epstein pun menjadi trending topic pada akhir Mei. Beberapa tokoh dunia yang namanya disebut dalam dokumen tersebut pun kemudian disorot.

Jika Kalian mengikuti skandal Harvey Weinstein, produser film terkemuka, maka seperti ada benang merah antara keduanya. Harvey Weinstein ditangkap pada tahun 2018 setelah puluhan wanita melaporkannya atas kasus pelecehan.

Ia pada Februari 2020 divonis 23 tahun mendekam di penjara. Dan rupanya benang merah tersebut terbukti. Keduanya pernah berteman, sebelum kemudian terjadi sesuatu yang membuat hubungan mereka berjarak.

Hubungan keduanya juga merebak setelah muncul gelombang "me too movement" yang diluncurkan oleh aktivis Tarana Burke dan aktris Alyssa Milano. Para wanita yang pernah mendapatkan pelecehan membuka suara. Rupanya bukan hanya korban Weinstein yang bersuara, tapi juga para korban Epstein.

Kasus Epstein sendiri termasuk misterius. Ia ditemukan meninggal secara bunuh diri di selnya pada 10 Agustus 2019 setelah ditangkap pada 6 Juli 2019. Kabar ini sungguh mengejutkan dan mengundang spekulasi tentang dugaan pembunuhan terhadap dirinya agar ia tak menguak keterlibatan orang-orang besar

Apa yang Disajikan di Serial Dokumenter "Jeffrey Epstein:Filthy Rich"?
Dalam empat episode dokumenter berjudul "Jeffrey Epstein:Filthy Rich" ini penonton bisa mengetahui siapakah sosok milyuner tersebut, kekayaan dan pengaruhnya serta hal-hal yang membuat wartawan mencurigainya, juga cerita dari para korbannya.

Jeffrey Epstein dikenal sebagai seorang milyuner. Tapi bagaimana ia mendapatkan sejumlah besar kekayaannya sungguh misterius. Jejak investasinya tak tercium di Wall Street.

Dalan episode kedua dikisahkan ia drop out dari kampus. Tapi anehnya ia bisa mengajar di sebuah sekolah menengah yang cukup bagus. Setelah itu ia memalsukan dokumennya dan bisa bekerja di sebuah perusahaan investasi hingga rahasianya terkuak.

Lagi-lagi ada kabut yang menyelimuti personanya. Ia dikenal manipulatif dan memiliki kemampuan mengontrol. Seorang milyuner bercerita jika ia kehilangan sejumlah kekayaannya setelah berinteraksi dengannya.

Ia sosok yang misterius (sumber: IMDb/Netflix)
Ia sosok yang misterius (sumber: IMDb/Netflix)
Kisah petualangan pedofilianya dibantu seorang wanita Inggris cantik bernama Ghislaine Maxwell. Ia yang merekrut banyak remaja usia 14-17 tahun dengan iming-iming pekerjaan mudah dan honor lumayan. Mereka rata-rata ditawarinya untuk memijat laki-laki tua sekitar 45 menit dengan imbalan USD200.

Para remaja itu rata-rata sedang perlu uang atau memiliki masalah dengan keluarganya. Tapi tak sedikit yang merupakan gadis pintar dan ingin mendapatkan sejumlah uang untuk membeli hadiah natal. Ketika mereka mendapat pelecehan tersebut, mereka ketakutan dan tak berani bercerita ke saudara dan kawan-kawannya.

Kepada korban lainnya ia memberikan iming-iming USD200 jika ia merekrut temannya. Ada yang ketakutan tak bisa menolak permintaannya tapi ada juga yang seperti 'sukarela' karena perlu uang lalu menjebloskan temannya ke jurang yang sama.

Alhasil kemudian muncul rantai pelecehan yang panjang seperti piramida. Seorang remaja mengajak temannya dan temannya itu mengajak lagi kawan lainnya.

Dari cerita para korban. Ada yang telah merekrut 24 kawannya. Ada juga yang berhasil merekrut 40 temannya. Ketika mereka tahu bahwa perbuatan itu salah mereka ketakutan. Mereka takut dipenjara tapi di satu sisi mereka juga takut akan pengaruh Epstein yang punya keterkaitan dengan sejumlah birokrat.

Korbannya membentuk rantai dan seperti piramida (sumber: IMDb/Netflix)
Korbannya membentuk rantai dan seperti piramida (sumber: IMDb/Netflix)

Dalam dokumenter ini memang sebagian besar adalah cerita dari para korban. Mereka bercerita tentang bagaimana mereka mendapatkan pelecehan tersebut.

Dari segi alur dan penuturan memang film dokumenter ini didominasi oleh testimoni para korban dan beberapa bagian diulang-ulang. Pendapat dari kalangan terdekat Epstein hanya dari mantan pengacaranya.

Tokoh-tokoh besar yang terlibat hanya disebutkan satu dua, tidak banyak. Juga tidak ada wawancara terhadap tokoh terkenal yang diduga terlibat dengannya. Empat episode ini menurutku masih kurang komplet untuk mengungkap kedok Epstein dan kroninya.  

Dari mini serial besutan Lisa Bryant ini penonton bisa mengetahui rupanya kasus ini telah berlangsung lebih dari belasan tahun. Seorang korban melaporkan kasus ini pada tahun 1998, tapi kasus ini kemudian tak diketahui kelanjutannya.

Seorang wartawan Vanity Fair lalu melakukan investigasi tapi seperti menemui jalan buntu. Polisi dan jaksa juga telah melakukan penyelidikan tapi mereka mengalami sejumlah ancaman. Demikian pula dengan gadis-gadis yang melapor, mereka tak aman.

Pada tahun 2012 Epstein ditangkap tapi dengan pengaruh dan kekayaannya, kasus ini kemudian berhenti begitu saja. Baru pada tahun 2019 ia tertangkap. Sayangnya sebelum ia berhasil dimejahijaukan, ia telah bunuh diri.

Kini bola dari kasus Epstein masih bergulir. Nama-nama yang ada dalam buku catatannya sepertinya tak bakal lagi tenang karena proses investigasi terus berlanjut. Tapi apakah para tokoh besar yang berkaitan dengan Epstein bisa diusut? Entahlah.

Kasus pedofilia ini merusak generasi dan pantas dihukum berat. Ia merusak masa depan seorang remaja yang sedang berkembang. Traumanya masih tergenggam erat, walau waktu terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun