Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Arab Saudi, Bioskop, dan Impian Industri Perfilman Berkelas Dunia

15 Oktober 2019   09:05 Diperbarui: 15 Oktober 2019   17:35 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah kembali membuka bioskop setelah 35 tahun, kini Arab Saudi tengah menggarap rencana memiliki industri perfilman berkelas dunia.| Sumber: Thinkstock

Melihat kondisi industri migas yang sedang tak menggembirakan, Arab Saudi pun merasa sudah waktunya untuk mencari peluang usaha di bidang non migas. Dengan melihat potensi industri hiburan yang besar, maka mereka pun meliriknya. 

Hal tersebut didukung pula oleh antusiasme warga yang begitu besar setelah pembukaan dua bioskop tersebut maka kemudian direncanakan akan dibangun 40 bioskop di 15 kota selama lima tahun ke depan. 

Tak tanggung-tanggung, Arab Saudi berencana memiliki 50-100 bioskop hingga tahun 2030. Ya, Arab Saudi tak main-main dengan rencana investasinya ini.

Wah juga ada ScreenX di Muvi Cinemas (sumber: arabnews)
Wah juga ada ScreenX di Muvi Cinemas (sumber: arabnews)
Aku kemudian melakukan penelusuran lebih lanjut tentang bioskop ini. Hingga saat ini ada dua jaringan besar bioskop yang beroperasi di Arab Saudi, yaitu, VOX Cinemas dan Muvi Cinemas.

VOX Cinemas merupakan jaringan bioskop terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dengan 441 layar. Ia dimiliki oleh Majid Al Futtaim Group yang berpusat di Dubai. 

Mereka akan melakukan ekspansi dengan membuka 110 layar pada tahun ini di Arab Saudi. Sedangkan Muvi Cinemas adalah jaringan lokal milik Arab Saudi. Mereka baru membuka bioskop pada Agustus 2019 di Jeddah dan akan membuka bioskop lainnya ke depan.

Selain kedua jaringan bioskop tersebut, jaringan Cinepolis dari Meksiko juga sedang mengincar. Rupanya bukan hanya Indonesia yang akan menjadi target Cinepolis, Arab Saudi akan menjadi peluang bagi mereka untuk berekspansi.

Cinepolis dari Meksiko pun berniat membuka 6 bioskop di Arab Saudi tahun ini | Sumber: thenational.ae
Cinepolis dari Meksiko pun berniat membuka 6 bioskop di Arab Saudi tahun ini | Sumber: thenational.ae
Dari beberapa video di YouTube dan website pemesanan tiket baik di Muvi maupun VOX Cinemas, rupanya gedung bioskop ini sangat besar dan luas. Layar di tiap bioskop bisa belasan. Fasilitasnya juga mutakhir, ada yang menggunakan ScreenX, sofa empuk yang eksklusif, juga studio untuk anak-anak. 

Oh iya rupanya tidak dipisahkan antara penonton pria dan wanita. Film ini diputar dengan bahasa asal, bahasa Inggris dan subtitle berbahasa Arab.

Beberapa film yang diputar di jaringan VOX Cinemas di Arab Saudi| Sumber:ksa.voxcinemas
Beberapa film yang diputar di jaringan VOX Cinemas di Arab Saudi| Sumber:ksa.voxcinemas
Bagaimana dengan sensor film? Rupanya tetap ada, jika melihat pada pemberitaan pemutaran film "Black Panther" yang dipotong 40 detik pada saat adegan ciuman antara dua karakter utama.

Sekilas tentang Sejarah Perfilman di Arab Saudi
Sebenarnya Arab Saudi pernah memiliki bioskop pada tahun 70-an hingga tahun 1983. Meskipun bioskop dilarang, Arab Saudi juga memiliki sineas perfilman dan sejak tahun 2006 memproduksi film pendek dan film panjang seperti "Keif Al Hal?" yang bergenre drama komedi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun