Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Keraton Sumenep, Koneng, dan Lambang Kerajaan Naga-Pegasus

19 September 2019   11:32 Diperbarui: 20 September 2019   21:23 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Kerajaan Sumenep, Naga dan Pegasus (dokpri)

Selain kereta juga terdapat cermin raksasa hadiah Inggris. Yang asli sudah retak dan diletakkan di dalam bangunan keraton. Cermin yang replika ditaruh di depan keraton. Tujuannya agar pengunjung keraton merapikan busana dan penampilannya sebelum menghadap sang raja. Koleksi porselen juga menghiasi museum. Ada tempayan dari Tiongkok dan Inggris.

Kereta hadiah Inggris (dokpri)
Kereta hadiah Inggris (dokpri)
Lambang Kerajaan "Naga dan Pegasus"
Bagiku yang paling mencuri perhatian adalah lambang kerajaan. Ia terdiri dari dua makhluk mitologi yang mengelilingi mahkota dan di bagian bawahnya dikelilingi rangkaian bunga. Di situ juga terdapat gambar rumah, bintang, dan gambar orang memegang senjata.

Aku bertanya-tanya apakah ada pengaruh lambang kerajaan tersebut dari Tiongkok dan Eropa?

Aku membaca keterangan tentang lambang kerajaan. Rupanya pegasus alias kuda terbang berarti tunduk dalam pemerintahan. Sedangkan naga memiliki makna putra bangsawan ada di bawah jangan diinjak.

Lambang kerajaan ini juga terdapat di Keraton Sumenep (dokpri)
Lambang kerajaan ini juga terdapat di Keraton Sumenep (dokpri)
Simbol rumah berarti perlindungan pada masyarakat. Bintang bermakna keagamaan. Bunga artinya perdamaian. Sedangkan gambar orang memegang senjata berarti apabila berbicara jangan acuh tak acuh. Lambang kerajaan ini juga ada di keraton juga di beberapa jalan daerah Sumenep.

Keraton Sumenep dan Kantor Koneng
Keraton Sumenep didirikan tahun 1762. Luas kompleksnya mencapai 18 hektar. Hingga saat ini kondisinya masih terawat dengan baik. Koleksi-koleksinya juga sebagian masih utuh.

Bangunan museum dan keraton didominasi warna kuning. Aku bertanya-tanya apakah ada kaitan warna kuning dan koneng. Rupanya warna kuning disebut sebagai warna bangsawan.

Bagian pendopo keraton (dokpri)
Bagian pendopo keraton (dokpri)
Bagian gerbang juga bercat kuning (dokpri)
Bagian gerbang juga bercat kuning (dokpri)
Sultan Abdurrahman yang mengubah seluruh cat bangunan tembok menjadi berwarna kuning. Kuning di sini berarti konenglijk yang artinya kantor raja atau kadipaten. Dulu awalnya kantor Koneng ini menjadi tempat melangsungkan rapat secara rahasia para pejabat keraton.

Koleksi Keraton Sumenep dan Bagian Keraton
Keraton Sumenep menyimpan koleksi di antaranya peralatan upacara tradisional, lemari tinggi untuk menyimpan benda pusaka seperti tombak, peralatan membuat jamu tradisional, peralatan berhias, dan miniatur keraton.

Kemudian ada peralatan kesenian seperti kesenian wayang, topeng, instrumen musik bernafaskan Islam, dan peralatan musik tradisional, juga senjata tradisional dan naskah-naskah kuno.

Oh iya di Sumenep juga ditemukan arca bernuansa Buddha yaitu patung Buddha dan patung Brahmana, menandakan pengaruh kerajaan Jawa pada masa Majapahit.

Ada peninggalan bernafaskan Buddha (dokpri)
Ada peninggalan bernafaskan Buddha (dokpri)
Koleksi gerabah dengan bentuk ikan (dokpri)
Koleksi gerabah dengan bentuk ikan (dokpri)

Koleksi-kolesi gerabah juga beragam. Baik dari buatan Sumenep,Tingkok maupun dari Eropa. Konon peralatan masak dari keramik tertentu membuat masakan tidak cepat basi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun