Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kisah-kisah ketika Liburan ke Baluran

11 Juli 2018   22:23 Diperbarui: 12 Juli 2018   07:30 3027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Savananya itu yang bikin indah dan eksotis (dokpri)

Kalau lihat ini seperti melihat salah satu adegan di film Marlina si Pembunuh hehehe (dokpri)
Kalau lihat ini seperti melihat salah satu adegan di film Marlina si Pembunuh hehehe (dokpri)
Hewan-hewan di sini berupa rusa, banteng, monyet, merak, elang, kerbau liar, ayam hutan, macan tutul dan masih banyak lagi. Tentang macan tutul ini menurut salah satu polisi hutan ditengarai masih ada tapi jarang turun dan lebih sering bersembunyi. Oh ya si polhut ini juga bercerita jika ia pernah menemui jejak ajag, tapi jarang muncul.

Usai berkeliling museum mini tersebut, si Putih siap tempur untuk melakukan off-road. Rupanya jalanannya memang banyak yang tak mulus.

Sepanjang jalan kami disambut oleh tanaman yang kering seperti meranggas. Kemudian di bagian tengah, kami mendapati kawasan evergreen. Di antara pepohonan yang nampak meranggas terdapat hutan yang tanamannya selalu hijau. Setelah melewati evergreen kami kembali melalui pepohonan yang seolah-olah meranggas.

Mulai masuk kawasan evergreen (dokpri)
Mulai masuk kawasan evergreen (dokpri)
Wah beberapa bagian jalan begitu rusak sehingga kami harus berpindah ke sisi jalan. Di depan kami nampak mobil pickup yang berupaya tetap gagah menempuh jalan yang kurang syantik ini. Melihat mereka entah kenapa jadi ingat adegan di film Marlina Si Pembunuh. Agak-agak mirip begitu dengan latarnya yang gersang.

Setelah menempuh jalan yang kurang nyaman, kami kemudian disambut monyet. Lho kok monyet? Bukan rusa atau kerbau liar?

Disambut monyet (dokpri)
Disambut monyet (dokpri)
Waduh monyetnya penuh semangat (dokpri)
Waduh monyetnya penuh semangat (dokpri)
Hutan sabana yang eksotis membentang di kanan kiri. Indah dan tempat inilah yang dituju bagi wisatawan yang ingin mencicipi rasa Afrika sehingga disebut Africa van Java. Namun, perhatianku lagi-lagi teralihkan oleh para monyet.

Mereka berlarian setiap kali ada kendaraan mendekat. Tampang mereka itu seolah-olah cerdas, bisa menduga jika ada kendaraan berarti ada manusia dan bakal ada makanan.

Duh aku jadi was-was. Aku punya pengalaman beberapa kali kurang enak dengan monyet. Aku jadi was-was.

Monyet-monyet itu memandangku dengan penuh minat. Wah tas mba itu kayaknya penuh makanan enak, mungkin seperti itu pikiran mereka. Untung pasanganku tahu aku was-was dan melindungiku.

Savananya itu yang bikin indah dan eksotis (dokpri)
Savananya itu yang bikin indah dan eksotis (dokpri)
Waktunya foto-foto. Ya akhirnya aku punya foto di sabana alias savana. Di sini nama kawasannya adalah Savana Bekol.

Foto bersama pohon itu wajib. Pohon sendirian itu mirip dengan yang ada di The Tree of Life. Warna rumput dan pepohonan yang kuning kecokelatan ini terasa magis. Indah dan eksotis, seperti sedang di bagian lain Nusa Tenggara Timur dan di Afrika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun