Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Boso Walikan" dan Bahasa Khas Malang yang Patut Eksis

5 Mei 2018   19:43 Diperbarui: 5 Mei 2018   20:58 2958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa kebalikan, prokem khas Malang (sumber:brilio.net)

- Njae/njahe : marah

- Ngunthuk : keasyikan mengobrol

Masih banyak kosakata khas Malang. Aku biasanya ingat dan menggunakannya kalau sudah kumpul-kumpul dengan arek Malang

Kalau ke suatu daerah lebih enak pakai bahasa khas daerah tersebut (sumber: kaskus)
Kalau ke suatu daerah lebih enak pakai bahasa khas daerah tersebut (sumber: kaskus)
Nah, bahasa lainnya yang merupakan bahasa prokem adalah boso walikan. Jaman dulu nggah sah kera Ngalam kalau tidak bisa berbahasa kebalikan.

Aku termasuk yang kendho jika berbicara atau memahami bahasa kebalikan. Aku perlu waktu untuk memahami maksudnya karena tidak semua kata bisa dibalik dan hanya kata-kata yang umum saja.

Percakapan yang umum dengan bahasa walikan dan bahasa khas Malang seperti begini:

A: Koen gak ngalup ( Kamu nggak pulang?)

B: Sik ayas pengin uklam-uklam dhisik ( Nanti dulu, saya ingin mlaku-mlaku/jalan-jalan dulu)

A : Dhulin a karo amrin? (Main dengan pacar?)

B : Gak, nawak ewed (Bukan, teman sendiri)

A: Numpak opo? (Naik apa?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun