Masjid Madinah (Nabawi). Masjid ini adalah masjid yang pertama dibangun oleh Nabi Muhammad SAW saat beliau pertama kali datang ke Madinah. Â
Setelah Rasul wafat, Khalifah Umar memperluas masjid ini, pada zaman Khalifah Usman masjid ini diperluas kembali dan diperindah pertama dengan mengganti dindingnya dengan batu, tiangnya terbuat dari beton, plafonya menggunakan kayu terbik karena zaman itu sudah mulai memperhatikan estetis bangunan  dan dinding, tiang beton dihiasi dengan ukiran ukiran yang indah.
Masjid al-`Atiq. Khalifah Umar mendirikan masjid pertamanya di Mesir yang letaknya berada di sebelah utara Babylon, mempunya tiga pintu dan bisa ditempati oleh musafir sekedar untuk berteduh.
Khalifah umar memerintahkan untuk membangun kota baru diantarnya di Mesir ada kota Fustat, di Irak ada kota Basrah dan kota Kuffah. Di kota tersebut dibangun mesjid mesjid, perkantoran, sarana umum seperti pasar, kamar mandi umum, saluaran air dan bak penampung air. Bahan untuk membuat bangunan nya juga masih terbilang sederhana karena hanya menggunakan jerami, tanah liat dan batu bata.
Khalifah Usman membangun bendungan besar yang bertujuan untuk melindungi Madinah dari banjir dan mengatur persediaan air di kota. Disamping itu Khalifah Usman juga membangun jalan, jembatan dan memperluas masjid Nabawi.
Kemunduran Islam Pada Peradaban Klasik
Merujuk pada Harun (dalam Suwarno, 2019), sejarah islam dapat dibagi menjadi tiga periode yang diawali dengan periode klasik (sekitar tahun 650 -- 1250 M).Â
Periode tersebut dibagi lagi menjadi dua masa, (1) masa kemajuan I (650 -- 1000 M). Pada masa ini Islam tumbuh dan berkembang mulai dari masa Khulafaurrasyidin dan Bani Umayyah hingga mencapai puncak kejayaan pada masa Bani Abbasiyah; (2) masa menuju perpecahan dan kemunduran peradaban Islam yang berlangsung pada masa sekitar tahun 1000 -- 1250.
Pada masa Khulafaurrasyidin lebih banyak muncul kemajuan-kemajuan islam di berbagai bidang, seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Namun, banyak juga peristiwa yang menuntun pada berakhirnya masa Khulafaurrasyidin, khususnya pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib.Â
Pada masa pemerintahan beliau, banyak kekacauan internal yang terjadi. Salah satunya yaitu adanya perselisihan antara beliau dengan Muawiyah bin Abi Sofyan.Â
Perselisihan ini berkaitan dengan tuntutan qishash terhadap pembunuh Utsman bin Affan. Ali menunda untuk memberi hukuman pada pelaku, sebab ia ingin menstabilkan keadaan terlebih dahulu.Â