Mohon tunggu...
Dewiyatini
Dewiyatini Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Penulis Lepas, Kontributor, Fotografer Amatir, Videographer Kulakan, Tukang Dongeng, Separuh IRT, Separuh Pekerja Lepas, Kurir Makan Siang, Camilan Hunter, Fans Bakso-Thing, Eksperimental Chef, Bodyguard Suami.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan: Dari Objek Candaan Hingga Alat Transaksi Naturalisasi Timnas

8 Maret 2025   11:29 Diperbarui: 8 Maret 2025   11:29 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seolah-olah kebahagiaan seorang perempuan harus disusun berdasarkan persetujuan publik. 

Begitu juga saat ada perempuan yang dilecehkan, siapa yang sering kali pertama menyalahkan? Perempuan lain. "Pakaiannya terbuka." "Salah sendiri keluar malam." "Kenapa nggak jaga diri?" 

Seakan-akan pelaku pelecehan itu seperti hujan: sudah kodratnya turun, tinggal perempuan yang harus pandai-pandai berteduh.

Begini, tahun sudah 2025. Sudah saatnya perempuan berhenti menjadi objek. Sudah saatnya suara kita lebih keras daripada tawa mereka yang menjadikan kita bahan hiburan. Dan sudah saatnya kita, sebagai perempuan, berhenti menghakimi sesama. 

Karena selama kita masih sibuk menjatuhkan satu sama lain, mereka akan terus bertepuk tangan melihat kita tetap di bawah.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun